Sabtu, 29 Januari 2011

Pembinaan Siswa Melalui Upacara Bendera

0 komentar

Kegiatan upacara bendera di sekolah setiap Senin pagi masih merupakan kegiatan yang sangat efektif dalam rangka menumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme di kalangan siswa sebagai generasi muda penerus bangsa.

SEMENTARA itu, tujuan yang diharapkan dari kegiatan itu adalah:
1. Membiasakan bersikap tertib dan disiplin.
2. Meningkatkan kemampuan dalam memimpin.
3. Membina kekompakan dan kebersamaan.
4. Belajar untuk menghormati orang lain dan bersedia untuk dipimpin.
Selain itu, kegiatan upacara bendera dapat dijadikan momentum yang tepat bagi sekolah untuk melakukan hal-hal seperti:
1. Mengadakan konsolidasi dan evaluasi kegiatan sekolah selama sepekan.
2. Menyampaikan pengumuman dan informasi penting bagi siswa.
3. Mengamati secara umum kondisi keseluruhan siswa.
Agar pelaksanaan kegiatan upacara bendera dapat berjalan efektif sebagai sarana pembinaan siswa, hendaknya kegiatan yang sudah menjadi rutinitas tersebut dikelola sebaik-baiknya dengan pola perencanaan yang memperhatikan beberapa aspek dan melibatkan seluruh komponen sekolah. Bagi sekolah-sekolah yang telah memiliki pola pembinaan yang baik ditunjang dengan berbagai fasilitas dan situasi yang kondusif, rasanya tidak akan sulit untuk mengoptimalkan tujuan dari kegiatan tersebut. Akan tetapi di beberapa sekolah yang memiliki keterbatasan-keterbatasan, tentunya menuntut kerja keras.
Beberapa indikator keberhasilan kegiatan upacara di sekolah dapat kita lihat dari:
1. Kehadiran kepala sekolah, guru-guru, dan karyawan tata usaha. Kehadiran mereka sudah merupakan contoh sikap dan pembelajaran yang baik bagi siswa. Sebab tidak jarang, pelaksanaan upacara bendera Senin pagi hanya dihadiri beberapa guru saja.
2. Ketepatan waktu. Diupayakan pelaksanaan upacara bendera harus tepat waktu. Upacara bendera di sekolah mendapat alokasi waktu selama satu jam pelajaran. Hal itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai pelaksanaannya melebihi jam pelajaran sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
3. Petugas pelaksana upacara yang bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini hanya bisa terjadi apabila berlatih dengan sungguh-sungguh dan menerima tugas itu sebagai satu tanggungjawab dan kehormatan yang harus dijunjung tinggi.
4. Jumlah siswa yang mengikuti upacara. Diupayakan seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan upacara bendera tepat waktu.
5. Sarana dan peralatan yang berfungsi dengan baik. Tidak jarang upacara menjadi kacau gara-gara peralatan kurang berfungsi dengan baik.
6. Perencanaan secara terperinci dimulai dari membuat jadwal pelaksanaan upacara per tahun/per semester yang mengacu kepada kalender pendidikan yang berisi mulai dari daftar pembina, petugas upacara, sampai dengan daftar lagu-lagu nasional yang akan dinyanyikan. Bahkan kalau dimungkinkan membuat penilaian setiap kelas yang menjadi petugas upacara dan hasilnya dapat diumumkan di akhir semester/tahun.
Pada akhirnya, kita semua berharap kegiatan upacara bendera di sekolah dapat berfungsi secara efektif sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar dalam rangka membentuk karakter dan kepribadian siswa yang menjunjung nilai-nilai luhur nasionalisme. Dan yang terpenting, siswa dapat mengikutinya dengan sepenuh hati, penuh kesadaran, dan tanggungjawab tanpa unsur keterpaksaan.

Baca Selengkapnya......

Jumat, 28 Januari 2011

Fenomena UFO Crop Circle di Bantul dan Sleman Yogyakarta Palsu

0 komentar

MISTERI lingkaran berpola (crop circle) tak cuma menghebohkan Sleman. Kemarin, pola serupa muncul di area persawahan Wanujoyo Kidul, Sri Martani, Piyungan, Bantul, Yogyakarta.Lokasi crop circle itu berjarak sekitar 5 km dari Berbah, Sleman. Sebagaimana di Sleman, tak seorang pun mengetahui bagaimana fenomena itu terbentuk. Dalam sekejap,areal persawahan itu segera dipenuhi warga. Harjono, warga yang pertama kali mengetahui hal tersebut,menuturkan dia tidak sengaja mendapati batang- batang padi roboh ketika merumput di sekitar lokasi penemuan.

Karena sedang gencar pemberitaan crop circle di Sleman, dia kemudian naik pohon untuk mendapatkan pemandangan dari atas. ”Ternyata batang padi roboh itu juga membentuk pola lingkaran,” katanya kemarin. Harjono mengatakan,peristiwa itu sebenarnya sudah diketahuinya lima hari lalu. Namun dia merasa tidak ada yang aneh sebelum muncul kehebohan tentang dugaan jejak unidentified flying object (UFO) di Sleman.
Di tempat ini, pola lingkaran unik ini berada di tiga petak sawah dengan garis tengah sekitar 20 meter. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) sudah menyatakan bahwa fenomena crop circle di Sleman merupakan buatan manusia. Kendati begitu masih muncul pandangan lain.Pakar geografi UGM Prof Sudibyakto mengatakan, crop circle itu terbentuk sebagai imbas dari pusaran angin. ”Menurut saya itu fenomena puting beliung yang bekas terjangannya bisa membentuk seperti pola melingkar,”terangnya. (suharjono)
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) memastikan lingkaran berpola (crop circle) di area persawahan Desa Jogotirto,Kecamatan Berbah,Sleman, Yogyakarta,buatan manusia.
Tim Lapan yang melakukan penelitian di lokasi crop circle menemukan beberapa hal yang mengindikasikan bahwa fenomena yang sempat diyakini banyak orang berkaitan dengan unidentified flying object (UFO) itu sebagai karya manusia. Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka Prabotosari menjelaskan, setelah meneliti tanaman padi yang roboh ditemukan bahwa pola yang terbentuk tidak simetris. ”Andaikan terjadi karena UFO, pola yang terbentuk pasti simetris,” ujar Sri Kaloka di areal persawahan Desa Jogotirto kemarin Selain itu, ditemukan sebuah lubang pancang sedalam 25 cm dengan lebar 4 cm di tengah-tengah crop circle tersebut.
Ini menandakan bahwa orang yang membuatnya menancapkan tongkat sebagai titik pusat.Temuan lain, terdapat batang padi yang tidak roboh karena di dekatnya ada patok cor SUTET setinggi 1 meter. ”Jika crop circle ini karena teknologi canggih tentunya tidak akan ada batang padi yang masih berdiri meskipun ada penghalangnya,”jelas Sri. Dia menambahkan, ketika menyibak batang-batang padi juga ditemukan ujung-ujung padi yang rebah, termasuk di galengan persawahan juga ditemukan adanya patahan ujung padi.Hal ini menunjukkan tempat itu sebagai jalan masuk menuju lokasi lingkaran berpola tersebut. ”Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, kami tegaskan bahwa crop circle ini buatan manusia,”tandasnya. Hal senada diungkapkan penelitiastronomi Lapan Nizam Ahmad.
Dia menjelaskan, crop circle di Sleman tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di luar negeri di mana dari hasil penelitian diketahui 80% merupakan karya manusia dan 20% masih misteri. ”Mengenai kemungkinan UFO masih perlu bukti ilmiah karena sampai sekarang keberadaannya masih misterius,” terangnya. Jika buatan manusia, pertanyaannya adalah siapa orang iseng yang membuat pola di tengah sawah itu? Blog studentmagz.com memberitakan crop circle tersebut sebagai karya enam mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). ”Kami yang membuat jejak UFO ini adalah anak-anak Sains MTK dan Pertanian,”tulis studentmagz. com dalam artikel Fakta di Balik Jejak UFO di Sleman. Disebutkan bahwa ide itu muncul dari mahasiswa angkatan 2008 yang sangat pandai di bidang matematika dan menyukai internet.
Pembuatan crop circleitu disebutnya sebagai aplikasi di bidang matematika terapan. Sayangnya, lanjut studentmagz,mahasiswa tersebut tidak memberi tahu alat yang digunakan untuk membuat pola tersebut. Benarkah demikian? Dekan Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) UGM Dr Chairil Anwar mengaku sedang menyelidiki kebenaran informasi tersebut.Sejauh ini, belum ada titik terang. Informasi baru sebatas sesuai dengan apa yang dilaporkan dalam situs studentmagz.Apalagi,perkuliahan juga dalam masa liburan. ”Mahasiswa masih libur, jadwal masuk nanti pada 14 Februari.Tapi kita sudah meminta dari prodi (program studi), jurusan, dan himpunan mahasiswa untuk melacak identitas sesuai dengan identitas yang kita dapatkan,”jelasnya kemarin.
Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini mengatakan, aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelaku pembuatan pola aneh di tengah sawah itu.Penyelidikan juga diarahkan pada kemungkinan sanksi hukumkepadaparapembuat cropcircle. ”Kita cari tahu siapa yang membuat dan motifnya apa,”kata Irwan. Sebelumnya tim dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) juga sudah mengambil sampel tanah di lokasi crop cicle. Dari hasil sementara penelitian,di lokasi tidak terjadi anomali (perubahan) dan tidak ditemukan adanya gelombang radiasi. ”KamiambilsampeldanBapeten juga ambil sampel. Nanti masingmasing akan mengecek di laboratorium, hasilnya mungkin bisa nanti (kemarin) sore atau besok (hari ini),” terang Kabid Kesehatan dan Keselamatan Batan M Yasid seusai melakukan penelitian kemarin.
Dia menjelaskan,sampel tanah diambil dari tiga titik,yakni di bagian pusat crop cicle, lingkar dalam, dan lingkar luar. ”Hasil sementara, kami tidak temukan radioaktif beta dan alpa. Jadi,kawasan ini aman,” tambahnya. Ahli dari Bagian Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten, I Putu Elba, menegaskan bahwa hasil kosmik menunjukkan hal yang wajar. ”Semuanya normal dan murni tidak ditemukan radiasi. Hasil pemeriksaan kosmiknya ialah 0,1 micro SV, sedangkan kadar maksimal itu ialah 1 mili SV,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kasubid Pengelolaan Limbah Batan Gede Sutrisna.Setelah menyisir seluruh lokasi, tidak ditemukan zat-zat yang berbahaya.
Sumber: Studentmagz.com

Baca Selengkapnya......

Kamis, 27 Januari 2011

GALILEO GALILEI (penemu teori heliosentris)

0 komentar

Ilmuwan Itali besar ini mungkin lebih bertanggung jawab terhadap perkembangan metode ilmiah dari siapa pun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564. Selagi muda belajar di Universitas Pisa tetapi mandek karena urusan keuangan. Meski begitu tahun 1589 dia mampu dapat posisi pengajar di universitas itu. Beberapa tahun kemudian dia bergabung dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun 1610. Dalam masa inilah dia menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah.

Sumbangan penting pertamanya di bidang mekanika. Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang lebih enteng, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah, baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara. (Kebetulan, kebiasaan Galileo melakukan percobaan melempar benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).
Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil penemuannya dengan formula matematik. Penggunaan yang luas formula matematik dan metode matematik merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern.
Sumbangan besar Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman. Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai hukum gerak pertama salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan.
Menara miring Pisa yang dianggap digunakan oleh Galileo mendemonstrasikan hukum-hukum mengenai jatuhnya sesuatu benda
Penemuan Galileo yang paling masyhur adalah di bidang astronomi. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa teleskop diketemukan orang di Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar samar-samar saja mengenai peralatan itu, tetapi berkat kegeniusannya dia mampu menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil membikin serentetan penemuan besar.
Dilihatnya bulan itu tidaklah rata melainkan benjol-benjol, penuh kawah dan gunung-gunung. Benda-benda langit, kesimpulannya, tidaklah rata serta licin melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan tampak olehnya bahwa dia itu bukanlah semacam kabut samasekali melainkan terdiri dari sejumlah besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan membaur satu sama lain.
Kemudian diincarnya planit-planit dan tampaklah olehnya Saturnus bagaikan dilingkari gelang. Teleskopnya melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah bulan berputar-putar mengelilingi planit itu. Di sini terang-benderanglah baginya bahwa benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planit selain bumi. Keasyikannya menjadi-jadi: ditatapnya sang surya dan tampak olehnya ada bintik-bintik dalam wajahnya. Memang ada orang lain sebelumnya yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan. Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planit Venus yang memiliki jangka serupa benar dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planit lainnya berputar mengelilingi matahari.
Ilustrasi dari hukum daya pengungkit Galileo dipetik dari buku Galileo ‘Perbincangan Matematik dan Peragaan’
Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616: dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotesa Copernicus. Galileo merasa tergencet dengan pembatasan ini selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal tahun 1623, dia digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Tahun berikutnya, Paus baru ini –Urban VIII– memberi pertanda walau samar-samar bahwa larangan buat Galileo tidak lagi dipaksakan.
Enam tahun berikutnya Galileo menghabiskan waktu menyusun karya ilmiahnya yang penting Dialog Tentang Dua Sistem Penting Dunia. Buku ini merupakan peragaan hebat hal-hal yang menyangkut dukungan terhadap teori Copernicus dan buku ini diterbitkan tahun 1632 dengan ijin sensor khusus dari gereja. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja menanggapi dengan sikap berang tatkala buku terbit dan Galileo langsung diseret ke muka Pengadilan Agama di Roma dengan tuduhan melanggar larangan tahun 1616.
Tetapi jelas, banyak pembesar-pembesar gereja tidak senang dengan keputusan menghukum seorang sarjana kenamaan. Bahkan dibawah hukum gereja saat itu, kasus Galileo dipertanyakan dan dia cuma dijatuhi hukuman enteng. Galileo tidak dijebloskan ke dalam bui tetapi sekedar kena tahanan rumah di rumahnya sendiri yang cukup enak di sebuah villa di Arcetri.
Teorinya dia tidak boleh terima tamu, tetapi nyatanya aturan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hukuman lain terhadapnya hanyalah suatu permintaarn agar dia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ilmuwan berumur 69 tahun ini melaksanakannya di depan pengadilan terbuka. (Ada ceritera masyhur yang tidak tentu benarnya bahwa sehabis Galileo menarik lagi pendapatnya dia menunduk ke bumi dan berbisik pelan, “Tengok, dia masih terus bergerak!”). Di kota Arcetri dia meneruskan kerja tulisnya di bidang mekanika. Galileo meninggal tahun 1642.
Sumbangan besar Galileo terhadap kemajuan ilmu pengetahuan sudah lama dikenal. Arti penting peranannya terletak pada penemuan-penemuan ilmiah seperti hukum kelembaman, penemuan teleskopnya, pengamatan bidang astronominya dan kegeniusannya membuktikan hipotesa Copernicus. Dan yang lebih penting adalah peranannya dalam hal pengembangan metodologi ilmu pengetahuan. Umumnya para filosof alam mendasarkan pendapatnya pada pikiran-pikiran Aristoteles serta membuat penyelidikan secara kualitatif dan fenomena yang terkategori. Sebaliknya, Galileo menetapkan fenomena dan melakukan pengamatan atas dasar kuantitatif. Penekanan yang cermat terhadap perhitungan secara kuantitatif sejak itu menjadi dasar penyelidikan ilmu pengetahuan di masa-masa berikutnya.
Galileo mungkin lebih punya tanggung jawab daripada orang mana pun untuk penyelidikan ilmiah dengan sikap empiris. Dialah, dan bukannya yang lain, yang pertama kali menekankan arti penting peragaan percobaan-percobaan, dia menolak pendapat bahwa masalah-masalah ilmiah dapat diputuskan bersama dengan kekuasaan, apakah kekuasaan itu namanya Gereja atau kaidah dalil Aristoteles. Dia juga menolak keras bersandar pada skema-skema yang menggunakan alasan ruwet dan bukannya bersandar pada dasar percobaan yang mantap. Cerdik cendikiawan abad tengah memperbincangkan bertele-tele apa yang harus terjadi dan mengapa sesuatu hal terjadi, tetapi Galileo bersikeras pada arti penting melakukan percobaan untuk memastikan apa sesungguhnya yang terjadi. Pandangan ilmiahnya jelas gamblang tidak berbau mistik, dan dalam hubungan ini dia bahkan lebih modern ketimbang para penerusnya, seperti misalnya Newton.
Galileo, dapat dianggap orang yang taat beragama. Lepas dari hukuman yang dijatuhkan terhadap dirinya dan pengakuannya, dia tidak menolak baik agama maupun gereja. Yang ditolaknya hanyalah percobaan pembesar-pembesar gereja untuk menekan usaha penyelidikan ilmu pengetahuannya. Generasi berikutnya amat beralasan mengagumi Gahleo sebagai lambang pemberontak terhadap dogma dan terhadap kekuasaan otoriter yang mencoba membelenggu kemerdekaan berfikir. Arti pentingnya yang lebih menonjol lagi adalah peranan yang dimainkannya dalam hal meletakkan dasar-dasar metode ilmu pengetahuan modern.

Baca Selengkapnya......

NICOLAUS COPERNICUS ( MENGUNGKAP TEORI HELIOSENTRIS)

0 komentar

Astronom (ahli perbintangan) berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus (nama Polandianya: Mikolaj Kopernik), dilahirkan tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia. Dia berasal dari keluarga berada. Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan.

Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membuat namanya melangit hanyalah berkat kerja sambilan.
Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planit-planit lain berputar mengitari matahari.
Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa “heliocentris” ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.
Di tahun 1533, tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh puluhan, Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit, 24 Mei 1543.
Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari.
Dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang membikin Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat.
Sistem alam semesta Copernicus
Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit, adalah layak menganggap Copernicuslah orang yang memperoleh penghargaan besar. Sebab, betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis, dapat bermanfaat di banding lain-lain teori yang terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral ruang angkasa.
Jelaslah dengan demikian, teori Copernicus telah merevolusionerkan konsep kita tentang angkasa luar dan sekaligus sudah merombak pandangan filosofis kita. Namun, dalam hal penilaian mengenai arti penting Copernicus, haruslah diingat bahwa astronomi tidaklah mempunyai jangkauan jauh dalam penggunaan praktis sehari-hari seperti halnya fisika kimia dan biologi. Sebab, hakekatnya orang bisa membikin peralatan televisi, mobil, atau pabrik kimia modern tanpa mesti secuwil pun menggunakan teori Copernicus. (Sebaliknya, orang tidak bakal bisa membikin benda-benda itu tanpa menggunakan buah pikiran Faraday, Maxwell, Lavosier atau Newton).
Tetapi, jika semata-mata kita mengarahkan perhatian hanya semata-mata kepada pengaruh langsung Copernicus di bidang teknologi, kita akan kehilangan arti penting Copernicus yang sesungguhnya. Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak memungkinkan baik Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-pendahulu yang penting dan menentukan bagi Newton, dan penemuan merekalah yang membuat kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-hukum gerak dan gaya beratnya. Secara historis, penerbitan De Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak astronomi modern. Lebih dari itu, merupakan titik tolak pengetahuan modern.

Baca Selengkapnya......

Rabu, 26 Januari 2011

POS MGMP / KKG

0 komentar

Bagi rekan-rekan pengajar yang kebetulan membutuhkan POS MGMP atau KKG, dan ingin mengetahui sejauhmana juklah dan.....

Silahkan untuk melihatnya secara detail disni mudah-mudahan bermanfaat....

POS MGMP atau KKG SILAHKAN : DOWNLOAD DISINI...

Baca Selengkapnya......

Senin, 24 Januari 2011

MEMOTIVASI PESERTA DIDIK

0 komentar

Dalam setiap bidang, motivasi selalu dibutuhkan, karena inilah yang menjadi pendorong atau tenaga untuk bergerak. Begitupun dengan pelajar. Motivasi pelajar dibutuhkan agar siswa lebih giat dalam belajar dan berinovasi menghasilkan karya yang positif.
Untuk memotivasi pelajar, ada beberapa cara. Diantaranya adalah:


1. Menetapkan visi
Setiap pelajar hendaknya memiliki visi yang jelas. Untuk apa dia belajar? Apa yang diharapkan begitu ia menyelesaikan studinya? Dengan demikian, ia tidak akan asal saja dalam menjalani proses studinya.
Seorang Luiz Alvarez, peraih Nobel Fisika, selalu melaksanakan nasihat ayahnya untuk selalu duduk diam sambil memejamkan mata dan berusaha memikirkan persoalan baru, untuk kemudian diteliti dan dipecahkan. Ia selalu bermimpi untuk menjadi The Most, The Best and The First dalam setiap bidang yang digelutinya. Kebiasaan baik Luiz ini bisa dijadikan motivasi pelajar, agar memiliki mental juara.
2. Belajar bukan karena paksaan
Jadikan belajar sebagai makanan, dimana Anda akan lapar jika tidak melakukannya. Buat bagaimana caranya agar belajar menjadi aktivitas yang menyenangkan, bukan suatu paksaan. Memang, awalnya ini seperti sebuah pengorbanan.
Namun jika Anda menjalaninya dengan ikhlas, maka lama kelamaan Anda akan bisa menikmati proses belajar, bahkan ketagihan. Leon Joseph, seorang seniman Prancis di abad 19 bisa memotivasi pelajar melalui nasihatnya : Kebahagiaan adalah mereka yang berani bermimpi dan berani berkorban demi mewujudkan mimpinya.
3. Fokus
Sebuah ungkapan yang sangat bagus untuk memotivasi pelajar adalah : "kehidupan tidak akan pernah menjadi luar biasa tanpa focus, dedikasi dan disiplin". Dengan fokus, maka akan membuat Anda lebih tajam dalam menentukan sasaran.
Ibaratnya, sinar matahari tidak akan bisa membakar kertas, akan tetapi jika sinar ini difokuskanlewat sebuah kaca pembesar, sinar ini mampu membakar tidak hanya kertas, tapi bahkan daging pun bisa matang terbakar.
4. Tidak ada kamus menyerah
Setiap orang pastinya pernah mengalami kegagalan. Mungkin Anda juga pernah mengalaminya. Bisa jadi Anda sudah bersusah payah, berjuang, belajar, namun Anda tidak mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
Kesuksesan akan mendatangi siapa saja yang tidak takutterhadap kegagalan. Begitulah ucapan Winston Churchill, tokoh terpenting sejarah Inggris Modern dan sejarah dunia, yang bisa memotivasi pelajar.
5. Membutuhkan waktu dan kesabaran
Kata-kata seorang Napoleon Hill mungkin bisa dijadikan motivasi pelajar: "kesabaran, keteguhan hati, dan kerja keras adalah kombinasi untuk sukses. Karenanya, jika Anda ingin sukses, maka Anda harus siap menjalani prosesnya.
Akan beda hasilnya jika Anda belajar ketika akan ujian saja, dengan mereka yang belajar secara rutin. Persiapan mendadak dalam ujian, bisa jadi akan mengacaukan semuanya. Ingatan yang tidak mengendap lama akan mudah hilang begitu saja.
Ingat, tidak semua orang yang sukses memiliki prestasi yang bagus sejak kecil. Bahkan, tidak sedikit yang menemui masalah, seperti disleksia atau sukar mengeja kata-kata. Sebut saja dalam hal ini Bill Gates (pendiri dan CEO Microsoft) dan Lee Kuan Yew (mantan Perdaa Menteri Singapura, kemudian menjadi menteri Senior) adalah dua contoh penderita disleksia yang berhasil.
Kunci mengatasi masalahnya tidak lain adalah memberikan pengulangan belajar dan memberikan dorongan pada anak tersebut. Itulah mengapa, motivasi pelajar ini memegang peran penting dalam mendukung kesuksesan seseorang.

Baca Selengkapnya......

Minggu, 23 Januari 2011

HASIL SELEKSI CPNS KAB. MAGELANG TAHUN 2010

0 komentar

Bagi peserta tes CPNS Kab. Magelang yang telah mengikuti seleksi, bisa melihat hasil tersebut dengan mendownload hasil pengumumannya....

Mudah-mudahan bermanfaat.....
HASIL PENGUMUMAN TES CPSN KAB. MAGELANG :DOWNLOAD DISINI

Baca Selengkapnya......

CARA MENCARI FILE YANG TERHAPUS SECARA TIDAK SENGAJA

0 komentar

Kadang kita lagi asyik-asyiknya mengetik tanpa sengaja ...eh....file yang kita buat terhapus dengan tidak sengaja....jengkel rasanya dalam hati kita….

Jangan khawatir sobat....karena ternyata file yang terhapus tanpa sengaja tadi bisa kita cari kembali dengan software yang namanya "RECUVA"....
Rekan-rekan sekalian ternyata dengan software ini kita bisa kembali melihat file kita yang hilang dan terhapus tanpa sengaja.....Silahkan sobat mengunduh disini...semoga bermanfaat….
Selamat mencoba... : DOWNLOAD disini

Baca Selengkapnya......

ANATES (CARA MENGANALISA HASIL TES PESERTA DIDIK)

0 komentar


Bagi rekan-rekan pengajar yang ingin menganalisa hasil test dari peserta didiknya, dan ingin menganalisa sampai sebatas mana soal yang telah di luncurkan mempunyai kualitas terhadap peserta didik......

Maka rekan-rekan bisa menggunakan fasilitas "ANA TEST" untuk melakukan hal itu....
Untuk mencoba hal tersebut, maka silahkan rekan-rekan mencoba menggunakan fasilitas tersebut ...semoga bermanfaat.....
Silahkan : DOWNLOAD DISINI

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 22 Januari 2011

Konsep Dasar Manajemen Keuangan Sekolah

0 komentar

A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991)
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
B. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency ”characterized by quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan.
Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan
Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan daya C dan hasil D yang paling efisien, sedangkan penggunaan daya A dan hasil D menunjukkan paling tidak efisien.
b. Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Ragam efisiensi tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya tertentu dan ragam hasil yang diperoleh
Pada gambar di atas menunjukkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil B paling tidak efisien. Sedangkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil D paling efisien.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
=====================
Diambil dan adaptasi dari Materi Pembinaan Profesi Kepala Sekolah/Madrasah. Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional. 2007)
=====================
Daftar Rujukan
Campbell, Roald F., Edwin M.Bridges, dan Raphael O.Nystrand. 1983. Introduction to Educational Administration. 5th edition. Boston: Allyn and Bacon, Inc
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Keuangan. Materi Pelatihan Terpadu untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama
Direktorat Pendidikan Dasar. 1995/1996. Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar. Ditdikdasmen Depdikbud
Gorton, Richard A. & Schneider, Gail T. 1991. School-Based Leadership: Callenges and Opportunities. Dubuque, IA: Wm. C. Brown Publishers
Kadarman, A.M. dan Udaya, Jusuf. 1992. Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 056/U/2001 tentang Pedoman Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan di Sekolah. Jakarta: CV Tamita Utama
Koontz, Harold dan O’Donnel, Cryill. 1984. Principles of Management: An Analysis of Managerial Functions. Third Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Manullang, M. 1990. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pemerintah Kota Malang. 2002. Kutipan Buku Pedoman Kerja dan Penekanan Tugas. Malang: Dinas Pendidikan Kota Malang
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Supriadi, Dedi. 2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutarsih, Cicih. Tanpa tahun. Administrasi Keuangan Sekolah. Jakarta:
Swastha, Basu. 1985. Azas-azas Manajemen Modern. Yogyakarta: Liberty.
Timan, Agus, Maisyaroh, Djum Djum Noor Benty. 2000. Pengantar Manajemen Pendidikan. Malang: AP FIP Universitas Negeri Malang.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Tamita Utama
Undang-undang No 22 tahun 1999, yang direvisi dengan Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Widjanarko, M. dan Sahertian, P.A. 1996/1997. Manajemen Keuangan Sekolah. Bahan Pelatihan Manajemen Pendidikan bagi Kepala SMU se- Indonesia di Malang

Baca Selengkapnya......

Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif

0 komentar

Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukannya, Southern Regional Education Board (SREB) telah mengidentifikasi 13 faktor kritis terkait dengan keberhasilan kepala sekolah dalam mengembangkan prestasi belajar siswa. Ketigabelas faktor tersebut adalah:

1. Menciptakan misi yang terfokus pada upaya peningkatan prestasi belajar siswa, melalui praktik kurikulum dan pembelajaran yang memungkinkan terciptanya peningkatan prestasi belajar siswa.
2. Ekspektasi yang tinggi bagi semua siswa dalam mempelajari bahan pelajaran pada level yang lebih tinggi.
3. Menghargai dan mendorong implementasi praktik pembelajaran yang baik, sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
4. Memahami bagaimana memimpin organisasi sekolah, dimana seluruh guru dan staf dapat memahami dan peduli terhadap siswanya.
5. Memanfaatkan data untuk memprakarsai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dan praktik pendidikan di sekolah maupun di kelas secara terus menerus.
6. Menjaga agar setiap orang dapat memfokuskan pada prestasi belajar siswa.
7. Menjadikan para orang tua sebagai mitra dan membangun kolaborasi untuk kepentingan pendidikan siswa.
8. Memahami proses perubahan dan memiliki kepemimpinan untuk dapat mengelola dan memfasilitasi perubahan tersebut secara efektif.
9. Memahami bagaimana orang dewasa belajar (baca: guru dan staf) serta mengetahui bagaimana upaya meningkatkan perubahan yang bermakna sehingga terbentuk kualitas pengembangan profesi secara berkelanjutan untuk kepentingan siswa.
10. Memanfaatkan dan mengelola waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran peningkatan sekolah melalui cara-cara yang inovatif.
11. Memperoleh dan memanfaatkan berbagai sumber daya secara bijak.
12. Mencari dan memperoleh dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat dan orang tua untuk berbagai agenda peningkatan sekolah.
13. Belajar secara terus menerus dan bekerja sama dengan rekan sejawat untuk mengembangkan riset baru dan berbagai praktik pendidikan yang telah terbukti.
Sumber:
adaptasi dari : The Principal Internship:How Can We Get It Right? www.sreb.org

Baca Selengkapnya......

Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik

0 komentar

A. Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Peserta Didik?
Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.

Secara sosiologis, peserta didik mempunyai kesamaan-kesamaan. Adanya kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling). Dalam sistem demikian, layanan yang diberikan diaksentuasikan kepada kesamaan-kesamaan yang dipunyai oleh anak. Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya memang lebih bersifat massal ketimbang bersifat individual.
Layanan yang lebih diaksentuasikan kepada kesamaan anak yang bersifat massal ini, kemudian digugat. Gugatan demikian, berkaitan erat dengan pandangan psikologis mengenai anak. Bahwa setiap individu pada hakekatnya adalah berbeda. Oleh karena berbeda, maka mereka membutuhkan layanan-layanan pendidikan yang berbeda.
Layanan atas kesamaan yang dilakukan oleh sistem schooling tersebut dipertanyakan, dan sebagai responsinya kemudian diselipkan layanan-layanan yang berbeda pada sistem schooling tersebut.
Adanya dua tuntutan pelayanan terhadap siswa,– yakni aksentuasi pada layanan kesamaan dan perbedaan anak–, melahirkan pemikiran pentingnya manajemen peserta didik untuk mengatur bagaimana agar tuntutan dua macam layanan tersebut dapat dipenuhi di sekolah.
Baik layanan yang teraksentuasi pada kesamaan maupun pada perbedaan peserta didik, sama-sama diarahkan agar peserta didik berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah: mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4. Dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah: sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum (kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi, kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan, oleh karena ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan sebayanya.
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Yang dimaksudkan dengan prinsip adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan tanggal sebagai suatu prinsip. Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka memanaj peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara keseluruhan. Ambisi sektoral manajemen peserta didikB tetap ditempatkan dalam kerangka manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan di luar sistem manajemen sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya konflik di antara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
4. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing, haruslah terdapat ketersediaan dari pihak yang dibimbing. Ialah peserta didik sendiri. Tidak mungkin pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik manakala terdapat keengganan dari peserta didik sendiri.
5. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantungan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik.
6. Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di sekolah lebih-lebih di masa depan.
D. Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik (Yeager, 1994). Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan ini lebih menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam pendekatan demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Asumsi pendekatan ini adalah, bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai keinginannya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya.
Wujud pendekatan ini dalam manajemen peserta didik secara operasional adalah: mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah, memperketat presensi, penuntutan disiplin yang tinggi, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pendekatan demikian, memang teraksentuasi pada upaya agar peserta didik menjadi mampu.
Kedua, pendekatan kualitatif (the qualitative approach). Pendekatan ini lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan peserta didik. Jika pendekatan kuantitatif di atas diarahkan agar peserta didik mampu, maka pendekatan kualitatif ini lebih diarahkan agar peserta didik senang. Asumsi dari pendekatan ini adalah, jika peserta didik senang dan sejahtera, maka mereka dapat belajar dengan baik serta senang juga untuk mengembangkan diri mereka sendiri di lembaga pendidikan seperti sekolah. Pendekatan ini juga menekankan perlunya penyediaan iklim yang kondusif dan menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.
Di antara kedua pendekatan tersebut, tentu dapat diambil jalan tengahnya, atau sebutlah dengan pendekatan padu. Dalam pendekatan padu demikian, peserta didik diminta untuk memenuhi tuntutan-tuntutan birokratik dan administratif sekolah di satu pihak, tetapi di sisi lain sekolah juga menawarkan insentif-insentif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya. Di satu pihak siswa diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas berat yang berasal dari lembaganya, tetapi di sisi lain juga disediakan iklim yang kondusif untuk menyelesaikan tugasnya. Atau, jika dikemukakan dengan kalimat terbalik, penyediaan kesejahteraan, iklim yang kondusif, pemberian layanan-layanan yang andal adalah dalam rangka mendisiplinkan peserta didik, penyelesaian tugas-tugas peserta didik.
=====================
Diambil dan adaptasi dari Materi Pembinaan Kepala Sekolah. Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional. 2007)


Baca Selengkapnya......

Permendiknas No. 28 Tahun 2010 – Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah

0 komentar

Pada tahun 2007 lalu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional telah meluncurkan Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, di dalamnya mengatur tentang persyaratan kualifikasi dan kompetensi yang seyogyanya dimiliki oleh seorang kepala sekolah. Kehadiran peraturan ini tampaknya bisa dipandang sebagai moment penting, serta memuat pesan dan amanat penting, bahwa sekolah harus dipimpin oleh orang yang benar-benar kompeten, baik dalam aspek kepribadian, sosial, manajerial, kewirausahaan, maupun supervisi.

Dalam rangka menata dan mereformasi kepemimpinan pendidikan di sekolah, sekaligus melengkapi peraturan sebelumnya-khususnya Permendiknas No. 13 Tahun 2007- yang terkait dengan kekepalasekolahan (principalship), kini pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional menghadirkan kembali regulasi baru yaitu: Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Peraturan ini terdiri dari 10 Bab dan 20 Pasal, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
• Bab I Ketentuan Umum
• Bab II Syarat-Syarat Guru yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah
• Bab III Penyiapan Calon Kepala Sekolah/Madrasah
• Bab IV Proses Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah
• Bab V Masa Tugas
• Bab VI Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
• Bab VII Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Madrasah
• Bab VIII Mutasi dan Pemberhentian Tugas Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah
• Bab IX Ketentuan Peralihan
• Bab X Ketentuan Penutup
Terdapat beberapa catatan penting saya dari isi peraturan ini, yakni :
Catatan 1:
Persyaratan khusus guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah yaitu memiliki sertifikat kepala sekolah/madrasah pada jenis dan jenjang yang sesuai dengan pengalamannya sebagai pendidik yang diterbitkan oleh lembaga yang ditunjuk dan ditetapkan Direktur Jenderal. (Pasal 2 Ayat 3 point b).
Penyiapan calon kepala sekolah/madrasah meliputi rekrutmen serta pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah. (Pasal 3 Ayat 1)
Pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah dilaksanakan dalam kegiatan tatap muka dalam kurun waktu minimal 100 (seratus) jam dan praktik pengalaman lapangan dalam kurun waktu minimal selama 3 (tiga) bulan. (Pasal 7 Ayat 2)
Dalam pandangan manajemen, sertifikat bisa dianggap sebagai bukti formal atas kelayakan dan kewenangan seseorang untuk memangku jabatan tertentu. Belakangan ini (terutama setelah diberlakukannya Otonomi Daerah), kerapkali ditemukan kasus rekrutmen kepala sekolah tanpa disertai Sertifikat Kepala Sekolah, dan kegiatan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah.
Jika seorang guru direkrut tanpa sertifikat dan diklat alias melalui proses sim salabim seperti dalam atraksi sulap, barangkali tidak salah jika ada sebagian orang yang mempertanyakan akan kewenangan dan kelayakan yang bersangkutan. Dengan adanya ketentuan ini, maka ke depannya diharapkan tidak terjadi lagi kasus-kasus seperti ini sehingga sekolah benar-benar dapat dipimpin oleh orang yang layak dan teruji.
Catatan 2:
Calon kepala sekolah/madrasah direkrut melalui pengusulan oleh kepala sekolah/madrasah dan/atau pengawas yang bersangkutan kepada dinas propinsi/kabupaten/kota dan kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. (Pasal 4 Ayat 2)
Pengangkatan kepala sekolah/madrasah dilakukan melalui penilaian akseptabilitas oleh tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah. (Pasal 9 Ayat 1). Tim pertimbangan melibatkan unsur pengawas sekolah/madrasah dan dewan pendidikan. (Pasal 9 Ayat 3)
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun. (Pasal 12 Ayat 1). Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah. (Pasal 12 Ayat 2). Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah dimana yang bersangkutan bertugas. (Pasal 12 Ayat 3)
Pasal-pasal di atas adalah pasal yang berkenaan dengan peran pengawas sekolah. Pasal-pasal tersebut mengisyaratkan bahwa pengawas sekolah perlu dilibatkan dalam proses rekrutmen dan pengangkatan kepala sekolah. Di beberapa tempat, dalam urusan rekrutmen dan pengangkatan kepala sekolah, pengawas sekolah kadang hanya diposisikan sebagai “penonton” belaka. Lebih parah lagi, malah yang dilibatkan justru orang-orang yang sebenarnya tidak berkepentingan langsung dengan pendidikan, biasanya hadir dalam bentuk “titipan sponsor”.
Hadirnya peraturan ini, juga membawa konsekuensi logis akan perlunya kebijakan penilaian kinerja kepala sekolah di setiap daerah, yang di dalamnya perlu melibatkan Pengawas Sekolah. Kendati demikian, di beberapa tempat kegiatan penilaian kinerja kepala sekolah tampaknya belum bisa dikembangkan menjadi kebijakan resmi Dinas Pendidikan setempat.
Dengan adanya niat baik pemerintah untuk meilibatkan dan memberdayakan peran pengawas sekolah sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal yang telah disebutkan di atas, tentu harus diiringi dengan kesiapan dari para pengawas sekolah itu sendiri.
Untuk mengimbangi kebijakan baru ini sekaligus mendapatkan kejelasan hukum tentang pengawas dan kepengawasn sekolah. Secara pribadi, saya berharap kiranya pemerintah pun dapat segera menerbitkan Peraturan tentang Penugasan Guru sebagai Pengawas Sekolah, untuk melengkapi peraturan-peraturan sebelumnya, khususnya yang tertuang dalam Permendiknas No. 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah.
Mari kita tunggu!
Download Permendiknas No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah DISINI

Baca Selengkapnya......

Senin, 17 Januari 2011

BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) TIK

0 komentar

Buku Sekolah Elektronik (BSE) adalah sarana dan wahana baru bagi semua insan pendidikan dalam rangka pemenuhan buku secara merata di seluruh tanah air...
Bagi rekan-rekan yang memerlukan BSE TIK SMP dapat mengunduh di sini....semoga bermanfaat....

1.BSE TIK KELAS 7 : DOWNLOAD DI SINI...
2.BSE TIK KELAS 8 : DOWNLOAD DI SINI...
3.BSE TIK KELAS 9 : DOWNLOAD DI SINI...

Baca Selengkapnya......

TUTORIAL POWER POINT 2007

0 komentar

Bagi rekan-rekan yang menginginkan suatu "Tutorial Power Point 2007" silahkan rekan-rekan bisa mengunduhnya di sini....semoga bermafaat.

1. TUTORIAL POWER POINT 2007 BAG. PERTAMA: DOWNLOAD
2. TUTORIAL POWER POINT 2007 BAG. KEDUA: DOWNLOAD
3. TUTORIAL POWER POINT 2007 BAG. KETIGA: DOWNLOAD
4. TUTORIAL POWER POINT 2007 BAG. KEEMPAT: DOWNLOAD

Baca Selengkapnya......

27 WEBSITE UNTUK MENGEDIT FOTO ONLINE

0 komentar

27 WEBSITE UNTUK MENGEDIT FOTO ONLINE

Ada yang tahu tentang edit photo online ?? Hmm saya rasa hampir semua orang kini sudah mengetahui tentang hal ini. Mengedit photo dengan menggunakan jasa suatu web sehingga photo terlihat lebih menarik atau bahkan terlihat lucu. Tapi mungkin kamu hanya mengetahui beberapa situs web saja dan tentunya dengan format template yang itu-itu saja. Nah kini saya ingin berbagi sedikit daftar website yang menurut saya cukup menarik untuk dicoba. Karena jumlahnya cukup banyak jadi anggap saja hari ini saya berbagi bookmark pribadi tentang Edit Photo online..

Berikut 27 website yang dapat kamu coba untuk merubah photo mu menjadi lebih menarik tanpa perlu mengerit sama sekali tentang dunia desain.

Picnik
Picnik merupakan website yang sangat luar bisa, karena disana kita diizinkan untuk membuat berbagai macam efek, menambahkan text, atau merubah ukuran gambar sesuka hati kita. Hanya saja ada beberapa fiture yang mengharuskan kita mengupgrade

photofunia
Siapa yang tidak tahu website satu ini? Photofunia sudah terkenal dengan banyaknya template yang mereka sediakan dan siap untuk kita guanakan. Lebih dari 100 template menarik di Photofunai

BeFunky
“Anyone can be an artist” kata-kata itu sering muncul di situs ini karena memang dari web tersebut photo kita akan nampak lebih menarik hanya dengan satu klik saja.

Funphotobox
FunPhotoBox adalah tempat dimana anda dapat membuat gambar lucu dari foto Anda. dengan FunPhotoBox kita dapat menambahkan efek khusus dan tentunya menjadi lebih lucu lagi..

Photo505
Photo505 memiliki tempate yang sangat menarik dengan hasil yang cukup memuaskan..

Loonapix
Banyaknya pilihan template yang manis ditambah proses pembuatannya yang sangat cepat menjadikan kelebihan tersendiri unuk Loonapix

Funny
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Dumpr
Membuat photo menjadi sketsa pinsil dengan hasil yang sangat menakjubkan..

Writeonit
Membuat pesan text dengan sangat mudah, menarik dan cepat.

Magmypic
Membuat photo kamu menjadi sebuah cover majalah..

Instyle
Membuat bermcam-macam gaya rambut sebelum kamu pergi ke salon hehe..

Hairmixer
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Bighugelabs
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Faceinhole
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Festisite
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Fakemagazinecover
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Celebrity.myheritage
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Poladroid
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Fototrix
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Jpgfun
Hampir mirip dengan photofunai yaitu menyajikan banyak template menarik yang dapat kita isi dengan photo kita/..

Hetemeel
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Photovisi
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Pixisnap
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Fotocrib
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Condenet
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Pizap
Kunjungi websitenya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut..

Blingee
Diperlukan login untuk dapat membuat efek pada photo.


Baca Selengkapnya......

SI JAMPANG JAGO BETAWI

0 komentar

Sepasang suami istri itu bahagia sekali setelah melihat bayi mereka lahir dengan selamat. ”Hem, ini dia anak lelaki pertama gue. Lihat dia nampak sehat dan gagah!”
“Iya Bang ! Anak kita ini nampak gagah sekali ya?”
“Siapa dulu dong Bapaknya? Orang Banten memang gagah-gagah!” sambung si suami.
“Abang selalu mengandalkan asal Abang saja. Tanpa ada aku ibunya yang dari Jampang ini, dia tidak akan pernah ada!”
“Iya deh! Lalu kita beri nama apa dia?” tanya si suami.

Atas persetujuan mereka, setelah berdebat ramai, bayi yang berumur seminggu itu diberi nama si Jampang. Anak itu tumbuh menjadi seorang pemuda yang benar-benar gagah, ganteng, sebagai pemuda keturunan Banten, ia juga diajari ilmu pencak silat yang sangat terkenal itu ia juga pandai memainkan golok. Jika ia hadir di pesta-pesta keramaian selalu menarik perhatian gadis-gadis remaja.

Setelah usianya cukup dewasa dia dinikahkan dengan seorang gadis cantik dari dari Kebayoran Lama. Setelah menikah, si Jampang tidak mau hidup serumah dengan kedua orang tuanya. Ia juga tak mau tinggal di rumah mertuanya. Ia lebih suka hidup mandiri. Suka duka akan dijalaninya bersama dengan istri tercinta.

Demikianlah, setelah mengumpulkan perbekalan yang cukup ia membeli tanah dan membangun rumah sendiri yang sederhana. Ia dan keluarganya pindah ke Grogol, Depok.

Ia hidup baik-baik dan bahagia dengan istrinya itu. Namun sayang, setelah dikaruniai anak laki-laki, belum lagi anak itu beranjak remaja, sang istri sudah meninggal. Sejak itu, Jampang hanya hidup dengan anak laki satu-satunya. Anak ini dikenal dengan nama Jampang muda. Dia tumbuh pula menjadi seorang anak muda yang tampan seperti ayahnya.

Si Jampang ingin anaknya menjadi orang soleh yang berguna bagi masyarakat. Maka ia titipkan anak itu di pondok pesantren. Kadang-kadang saja anak itu pulang menemui ayahnya karena ia lebih seneng tinggal di pesantren dengan kawan-kawannya.

Sejak ditinggal mati istrinya si Jampang merasa kesepian. Ia makin sedih melihat kenyataan bahwa kehidupan rakyat Betawi banyak yang menderita. Hanya sebagian kecil saja dari mereka yang kaya dan senang. Maka seperti si Pitung, Jampang kemudian merampok harta orang-orang kaya yang kikir lalu diberikan kepada penduduk yang menderita.

Pada suatu hari anaknya pulang ke rumah.”Ayah, saya tak mau lagi mondok di Pesantren. Saya malu sekali, Yah!” kata anaknya

“Malu? Malu kenapa Tong?” tanya si Jampang penasaran. Tong adalah panggilan sang ayah kepada anaknya.

“Ayah kan orang Banten. Biasanya orang-orang Banten itu alim dan hidup baik-baik. Tapi ayah kok sering merampok? Di Pesantren sudah dibicarakan orang terus. Saya jadi malu sekali, Yah.”

“Kamu tidak perlu memberi nasihat kepada Ayah. Kamu masih anak kemarin, Tong. Sebenarnya kamu pulang punya maksud apa?” tanya ayahnya.

“Saya tidak mau mengaji lagi, Yah.” sahut anaknya.

“Payah, kamu Tong. Tadi memberi nasihat seperti kyai, sekarang tidak mau mengaji lagi. Kamu mau jadi apa? Mau jadi tukang pukul seperti ayahmu ini?”

si Jampang muda menggelengkan kepala, ”Lho jadi apa maumu Tong? Kamu tidak mau mondok? Kalau begitu, lebih baik nikah saja.”

Ciput mengangguk-angguk.

“Ibu seperti kena guna-guna,” kata Abdih, ”Pelakunya tentu Mang Jampang. Sungguh bikin malu. Saya malu sekali. Dukun mana yang bisa menyembuhkan Ibu, Ciput?”

Ciput belum pernah tahu soal guna-guna. Jadi, dia tidak bisa menjawab. Abdih bertanya kesana kemari. Akhirnya dapat berita. Pak Dul di kampung Gabus. Karena dukun itu sendiri yang membuat, dengan tidak menemui kesukaran dia pula yang mencabut guna-gunanya. Mayangsari seketika sembuh. Tidak ingat lagi kepada si Jampang.

Sesudah itu Abdih mencari Jampang. Ia marah tapi ketika bertemu Jampang ia malah tak bisa bersikap keras. Terpaksa ia bicara baik-baik.

“Bisa atau tidak bisa, saya harus menikah dengan Ibumu, Abdih,” kata Jampang menegaskan.

“Saya tidak melarang, Mang Jampang,” jawab Abdih yang ketakutan juga, ”Tetapi ada syaratnya, Mang Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai emas kawinnya.”

“Saya tidak keberatan, Abdih. Saya akan usahakan!”

Abdih pulang menyampaikan kesanggupan Jampang kepada ibunya.

Dari mana dapat kerbau sepasang ? Harga kerbau sepasang sangat mahal. Jampang tidak punya uang. Namun, dia segera ingat Haji Saud di Tambun. Dia kaya sekali. Sawahnya luas, kerbau dua ekor bukan apa-apa. Ke tempat itulah Jampang dan Sarpin pergi merampok dengan mudah. Ketika dia dengan Sarpin akan keluar dari pintu desa, sekawanan polisi sudah mengepung. Mereka menunjukkan laras-laras senapan kearah Jampang dan Sarpin. Tertangkaplah Jampang. Jampang pun tidak bisa melakukan perlawanan.

Orang-orang kaya, tuan-tuan tanah, serta pejabat pemerintah Belanda merasa gembira melihat Jampang telah dipenjara dan akhirnya dihukum mati. Sebaliknya, rakyat kecil, para petani dan mereka yang menderita amat sedih. Walaupun Jampang sering merampok, dia tidak pernah menikmati sendiri hasil rampokannya. Bagi rakyat kecil Jampang adalah sosok pahlawan mereka sering mendapat pembagian hasil rampokan dari orang-orang kaya dan tuan-tuan tanah yang tamak dan kikir.

Jampang menemui nasib naas ketika merampok sepasang kerbau yang hendak digunakan sebagai Mas Kawin bagi Mayangsari, yang berarti untuk kepentingannya sendiri. Memang cara yang tidak benar, tidak halal, tidak boleh ditiru oleh siapapun agar tidak bernasib sial.

Sumber : http://www.bali-directory.com/education/folks-tale/SiJampangJagoBetawi.asp

Baca Selengkapnya......

SI JAMPANG JAGO BETAWI

0 komentar

Sepasang suami istri itu bahagia sekali setelah melihat bayi mereka lahir dengan selamat. ”Hem, ini dia anak lelaki pertama gue. Lihat dia nampak sehat dan gagah!”
“Iya Bang ! Anak kita ini nampak gagah sekali ya?”
“Siapa dulu dong Bapaknya? Orang Banten memang gagah-gagah!” sambung si suami.
“Abang selalu mengandalkan asal Abang saja. Tanpa ada aku ibunya yang dari Jampang ini, dia tidak akan pernah ada!”
“Iya deh! Lalu kita beri nama apa dia?” tanya si suami.

Atas persetujuan mereka, setelah berdebat ramai, bayi yang berumur seminggu itu diberi nama si Jampang. Anak itu tumbuh menjadi seorang pemuda yang benar-benar gagah, ganteng, sebagai pemuda keturunan Banten, ia juga diajari ilmu pencak silat yang sangat terkenal itu ia juga pandai memainkan golok. Jika ia hadir di pesta-pesta keramaian selalu menarik perhatian gadis-gadis remaja.

Setelah usianya cukup dewasa dia dinikahkan dengan seorang gadis cantik dari dari Kebayoran Lama. Setelah menikah, si Jampang tidak mau hidup serumah dengan kedua orang tuanya. Ia juga tak mau tinggal di rumah mertuanya. Ia lebih suka hidup mandiri. Suka duka akan dijalaninya bersama dengan istri tercinta.

Demikianlah, setelah mengumpulkan perbekalan yang cukup ia membeli tanah dan membangun rumah sendiri yang sederhana. Ia dan keluarganya pindah ke Grogol, Depok.

Ia hidup baik-baik dan bahagia dengan istrinya itu. Namun sayang, setelah dikaruniai anak laki-laki, belum lagi anak itu beranjak remaja, sang istri sudah meninggal. Sejak itu, Jampang hanya hidup dengan anak laki satu-satunya. Anak ini dikenal dengan nama Jampang muda. Dia tumbuh pula menjadi seorang anak muda yang tampan seperti ayahnya.

Si Jampang ingin anaknya menjadi orang soleh yang berguna bagi masyarakat. Maka ia titipkan anak itu di pondok pesantren. Kadang-kadang saja anak itu pulang menemui ayahnya karena ia lebih seneng tinggal di pesantren dengan kawan-kawannya.

Sejak ditinggal mati istrinya si Jampang merasa kesepian. Ia makin sedih melihat kenyataan bahwa kehidupan rakyat Betawi banyak yang menderita. Hanya sebagian kecil saja dari mereka yang kaya dan senang. Maka seperti si Pitung, Jampang kemudian merampok harta orang-orang kaya yang kikir lalu diberikan kepada penduduk yang menderita.

Pada suatu hari anaknya pulang ke rumah.”Ayah, saya tak mau lagi mondok di Pesantren. Saya malu sekali, Yah!” kata anaknya

“Malu? Malu kenapa Tong?” tanya si Jampang penasaran. Tong adalah panggilan sang ayah kepada anaknya.

“Ayah kan orang Banten. Biasanya orang-orang Banten itu alim dan hidup baik-baik. Tapi ayah kok sering merampok? Di Pesantren sudah dibicarakan orang terus. Saya jadi malu sekali, Yah.”

“Kamu tidak perlu memberi nasihat kepada Ayah. Kamu masih anak kemarin, Tong. Sebenarnya kamu pulang punya maksud apa?” tanya ayahnya.

“Saya tidak mau mengaji lagi, Yah.” sahut anaknya.

“Payah, kamu Tong. Tadi memberi nasihat seperti kyai, sekarang tidak mau mengaji lagi. Kamu mau jadi apa? Mau jadi tukang pukul seperti ayahmu ini?”

si Jampang muda menggelengkan kepala, ”Lho jadi apa maumu Tong? Kamu tidak mau mondok? Kalau begitu, lebih baik nikah saja.”

Ciput mengangguk-angguk.

“Ibu seperti kena guna-guna,” kata Abdih, ”Pelakunya tentu Mang Jampang. Sungguh bikin malu. Saya malu sekali. Dukun mana yang bisa menyembuhkan Ibu, Ciput?”

Ciput belum pernah tahu soal guna-guna. Jadi, dia tidak bisa menjawab. Abdih bertanya kesana kemari. Akhirnya dapat berita. Pak Dul di kampung Gabus. Karena dukun itu sendiri yang membuat, dengan tidak menemui kesukaran dia pula yang mencabut guna-gunanya. Mayangsari seketika sembuh. Tidak ingat lagi kepada si Jampang.

Sesudah itu Abdih mencari Jampang. Ia marah tapi ketika bertemu Jampang ia malah tak bisa bersikap keras. Terpaksa ia bicara baik-baik.

“Bisa atau tidak bisa, saya harus menikah dengan Ibumu, Abdih,” kata Jampang menegaskan.

“Saya tidak melarang, Mang Jampang,” jawab Abdih yang ketakutan juga, ”Tetapi ada syaratnya, Mang Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai emas kawinnya.”

“Saya tidak keberatan, Abdih. Saya akan usahakan!”

Abdih pulang menyampaikan kesanggupan Jampang kepada ibunya.

Dari mana dapat kerbau sepasang ? Harga kerbau sepasang sangat mahal. Jampang tidak punya uang. Namun, dia segera ingat Haji Saud di Tambun. Dia kaya sekali. Sawahnya luas, kerbau dua ekor bukan apa-apa. Ke tempat itulah Jampang dan Sarpin pergi merampok dengan mudah. Ketika dia dengan Sarpin akan keluar dari pintu desa, sekawanan polisi sudah mengepung. Mereka menunjukkan laras-laras senapan kearah Jampang dan Sarpin. Tertangkaplah Jampang. Jampang pun tidak bisa melakukan perlawanan.

Orang-orang kaya, tuan-tuan tanah, serta pejabat pemerintah Belanda merasa gembira melihat Jampang telah dipenjara dan akhirnya dihukum mati. Sebaliknya, rakyat kecil, para petani dan mereka yang menderita amat sedih. Walaupun Jampang sering merampok, dia tidak pernah menikmati sendiri hasil rampokannya. Bagi rakyat kecil Jampang adalah sosok pahlawan mereka sering mendapat pembagian hasil rampokan dari orang-orang kaya dan tuan-tuan tanah yang tamak dan kikir.

Jampang menemui nasib naas ketika merampok sepasang kerbau yang hendak digunakan sebagai Mas Kawin bagi Mayangsari, yang berarti untuk kepentingannya sendiri. Memang cara yang tidak benar, tidak halal, tidak boleh ditiru oleh siapapun agar tidak bernasib sial.

Sumber : http://www.bali-directory.com/education/folks-tale/SiJampangJagoBetawi.asp

Baca Selengkapnya......

KLENTENG ANCOL

0 komentar

Cerita rakyat Betawi
Dahulu kala, ada sebuah kapal berlayar dari Negeri China menuju ke pelabuhan Sunda Kelapa, kapal itu milik Sampo Toalang. Di dalam kapal itu ada seorang juru masak yang bernama Ming.
Suatu hari, pada saat dalam perjalanan, tiba-tiba kapal itu diterjang ombak yang sangat besar. Semua orang panik dibuatnya. Mereka tidak menyangka akan adanya ombak besar karena cuaca hari itu sangat bagus.
Tiba-tiba di depan kapal mereka, muncul seekor naga yang amat besar. Dengan menjulurkan lidahnya, naga itu menghadang laju kapal itu. Rupanya naga itulah yang membuat ombak besar sehingga kapal terombang ambing.

Seketika Sampo Toalang mengeluarkan pedangnya, kemudian dia melompat ke arah sang naga dan pertarunganpun tak terhindarkan. Pertarungan itu seru sekali. Setelah lama bertarung, akhirnya naga itu berhasil dibunuh oleh Sampo Toalang. Melihat hal itu, anak buah kapal bersorak gembira karena semua bisa selamat.
Kapal Sampo Toalang kembali melanjutkan perjalanan dengan aman.
Singkat cerita, akhirnya kapal itu sudah mendekati daerah sunda kepala. Namun tiba-tiba Sampo Toalang berkata ”Saudara-saudara, kita akan berlabuh di Ancol, karena Sunda kelapa sedang banjir” ” sekarang kalian turunlah ke darat. Can belilah oabat-obatan dan kamu, Ming, belilah makanan dan minuman”
Akhirnya, semua anak buah Sampo Toalang turun di ancol. Mereka semua menjalankan tugas masing-masing.
Ming sang juru masak pergi ke pasar untuk membeli makanan dan minuman yang akan digunakan sebagai bahan persediaan di kapal.
Di sela-sela belanja, Ming melihat seorang gadis cantik. ”siapa gadis cantik itu, aku ingin tahu namanya” kata Ming dalam hati. Tanpa sungkan-sungkan akhirnya Ming mendatangi gadis itu ”Salam, namaku Ming, bolehkah aku berkenalan denganmu?” tanya Ming. ”Namaku Siti. Lengkapnya Siti Wati” kata gadis cantik itu.
Melihat kecantikan siti, Ming langsung menyukainya. Ming lupa akan tugasnya sebagai juru masak di kapal dan malah akhirnya dia memutuskan untuk tinggal di Ancol demi si Siti.
Asmara mereka berdua berlanjut dan beberapa bulan kemudian Ming dan Siti Wati menikah.
Ming sangat disukai oleh penduduk Ancol. Dia mengajarkan penduduk Ancol memasak sesuai keahliannya sebagai juru masak.
Telah bertahun-tahun Ming tinggal di Ancol.
Suatu hari Ming dan istrinya sakit keras, entah apa penyakitnya, lama sakit mereka tak sembuh-sembuh dan akhirnya Ming dan Siti Wati meninggal dunia.
Untuk mengenang Ming dan Siti Wati, penduduk Ancol membangun sebuah kelenteng. Kelenteng itu dinamai kelenteng Ancol.
Sumber :
http://panggoengsandiwara.blogspot.com/2008/06/cerita-rakyat-betawi-klenteng-ancol.html

Baca Selengkapnya......

BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH

0 komentar

Bawang Putih yang piatu suatu hari memiliki ibu dan kakak tiri karena ayahnya menikah lagi. Sayang Ibu dan Saudara tirinya bersikap jahat padanya.

*******
Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya.

Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikahi saja ibu Bawang merah supaya Bawang putih tidak kesepian lagi. Maka ayah Bawang putih kemudian menikah dengan ibu Bawang merah. Mulanya ibu Bawang merah dan bawang merah sangat baik kepada Bawang putih. Namun lama kelamaan sifat asli mereka mulai kelihatan. Mereka kerap memarahi bawang putih dan memberinya pekerjaan berat jika ayah Bawang Putih sedang pergi berdagang. Bawang putih harus mengerjakan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang merah dan ibunya hanya duduk-duduk saja. Tentu saja ayah Bawang putih tidak mengetahuinya, karena Bawang putih tidak pernah menceritakannya.

Suatu hari ayah Bawang putih jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Sejak saat itu Bawang merah dan ibunya semakin berkuasa dan semena-mena terhadap Bawang putih. Bawang putih hampir tidak pernah beristirahat. Dia sudah harus bangun sebelum subuh, untuk mempersiapkan air mandi dan sarapan bagi Bawang merah dan ibunya. Kemudian dia harus memberi makan ternak, menyirami kebun dan mencuci baju ke sungai. Lalu dia masih harus menyetrika, membereskan rumah, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Namun Bawang putih selalu melakukan pekerjaannya dengan gembira, karena dia berharap suatu saat ibu tirinya akan mencintainya seperti anak kandungnya sendiri.

Pagi ini seperti biasa Bawang putih membawa bakul berisi pakaian yang akan dicucinya di sungai. Dengan bernyanyi kecil dia menyusuri jalan setapak di pinggir hutan kecil yang biasa dilaluinya. Hari itu cuaca sangat cerah. Bawang putih segera mencuci semua pakaian kotor yang dibawanya. Saking terlalu asyiknya, Bawang putih tidak menyadari bahwa salah satu baju telah hanyut terbawa arus. Celakanya baju yang hanyut adalah baju kesayangan ibu tirinya. Ketika menyadari hal itu, baju ibu tirinya telah hanyut terlalu jauh. Bawang putih mencoba menyusuri sungai untuk mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Dengan putus asa dia kembali ke rumah dan menceritakannya kepada ibunya.
“Dasar ceroboh!” bentak ibu tirinya. “Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mencari baju itu! Dan jangan berani pulang ke rumah kalau kau belum menemukannya. Mengerti?”

Bawang putih terpaksa menuruti keinginan ibun tirinya. Dia segera menyusuri sungai tempatnya mencuci tadi. Matahari sudah mulai meninggi, namun Bawang putih belum juga menemukan baju ibunya. Dia memasang matanya, dengan teliti diperiksanya setiap juluran akar yang menjorok ke sungai, siapa tahu baju ibunya tersangkut disana. Setelah jauh melangkah dan matahari sudah condong ke barat, Bawang putih melihat seorang penggembala yang sedang memandikan kerbaunya. Maka Bawang putih bertanya: “Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju merah yang hanyut lewat sini? Karena saya harus menemukan dan membawanya pulang.”
“Ya tadi saya lihat nak. Kalau kamu mengejarnya cepat-cepat, mungkin kau bisa mengejarnya,” kata paman itu.
“Baiklah paman, terima kasih!” kata Bawang putih dan segera berlari kembali menyusuri tepi sungai.
Hari sudah mulai gelap, Bawang putih sudah mulai putus asa. Sebentar lagi malam akan tiba, dan Bawang putih. Dari kejauhan tampak cahaya lampu yang berasal dari sebuah gubuk di tepi sungai. Bawang putih segera menghampiri rumah itu dan mengetuknya.
“Permisi…!” kata Bawang putih. Seorang perempuan tua membuka pintu.
“Siapa kamu nak?” tanya nenek itu.
“Saya Bawang putih nek. Tadi saya sedang mencari baju ibu saya yang hanyut. Dan sekarang kemalaman. Bolehkah saya tinggal di sini malam ini?” tanya Bawang putih.
“Boleh nak. Apakah baju yang kau cari berwarna merah?” tanya nenek.
“Ya nek. Apa…nenek menemukannya?” tanya Bawang putih.
“Ya. Tadi baju itu tersangkut di depan rumahku. Sayang, padahal aku menyukai baju itu,” kata nenek. “Baiklah aku akan mengembalikannya, tapi kau harus menemaniku dulu disini selama seminggu. Sudah lama aku tidak mengobrol dengan siapapun, bagaimana?” pinta nenek.
Bawang putih berpikir sejenak. Nenek itu kelihatan kesepian. Bawang putih pun merasa iba.
“Baiklah nek, saya akan menemani nenek selama seminggu, asal nenek tidak bosan saja denganku,” kata Bawang putih dengan tersenyum.

Selama seminggu Bawang putih tinggal dengan nenek tersebut. Setiap hari Bawang putih membantu mengerjakan pekerjaan rumah nenek. Tentu saja nenek itu merasa senang. Hingga akhirnya genap sudah seminggu, nenek pun memanggil bawang putih.
“Nak, sudah seminggu kau tinggal di sini. Dan aku senang karena kau anak yang rajin dan berbakti. Untuk itu sesuai janjiku kau boleh membawa baju ibumu pulang. Dan satu lagi, kau boleh memilih satu dari dua labu kuning ini sebagai hadiah!” kata nenek.
Mulanya Bawang putih menolak diberi hadiah tapi nenek tetap memaksanya. Akhirnya Bawang putih memilih labu yang paling kecil. “Saya takut tidak kuat membawa yang besar,” katanya. Nenek pun tersenyum dan mengantarkan Bawang putih hingga depan rumah.

Sesampainya di rumah, Bawang putih menyerahkan baju merah milik ibu tirinya sementara dia pergi ke dapur untuk membelah labu kuningnya. Alangkah terkejutnya bawang putih ketika labu itu terbelah, didalamnya ternyata berisi emas permata yang sangat banyak. Dia berteriak saking gembiranya dan memberitahukan hal ajaib ini ke ibu tirinya dan bawang merah yang dengan serakah langsun merebut emas dan permata tersebut. Mereka memaksa bawang putih untuk menceritakan bagaimana dia bisa mendapatkan hadiah tersebut. Bawang putih pun menceritakan dengan sejujurnya.

Mendengar cerita bawang putih, bawang merah dan ibunya berencana untuk melakukan hal yang sama tapi kali ini bawang merah yang akan melakukannya. Singkat kata akhirnya bawang merah sampai di rumah nenek tua di pinggir sungai tersebut. Seperti bawang putih, bawang merah pun diminta untuk menemaninya selama seminggu. Tidak seperti bawang putih yang rajin, selama seminggu itu bawang merah hanya bermalas-malasan. Kalaupun ada yang dikerjakan maka hasilnya tidak pernah bagus karena selalu dikerjakan dengan asal-asalan. Akhirnya setelah seminggu nenek itu membolehkan bawang merah untuk pergi. “Bukankah seharusnya nenek memberiku labu sebagai hadiah karena menemanimu selama seminggu?” tanya bawang merah. Nenek itu terpaksa menyuruh bawang merah memilih salah satu dari dua labu yang ditawarkan. Dengan cepat bawang merah mengambil labu yang besar dan tanpa mengucapkan terima kasih dia melenggang pergi.

Sesampainya di rumah bawang merah segera menemui ibunya dan dengan gembira memperlihatkan labu yang dibawanya. Karena takut bawang putih akan meminta bagian, mereka menyuruh bawang putih untuk pergi ke sungai. Lalu dengan tidak sabar mereka membelah labu tersebut. Tapi ternyata bukan emas permata yang keluar dari labu tersebut, melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking, dan lain-lain. Binatang-binatang itu langsung menyerang bawang merah dan ibunya hingga tewas. Itulah balasan bagi orang yang serakah.

-------
Sumber :
http://www.freewebs.com/dongengperi/Tales/dong%20indo/merah_putih.html

Baca Selengkapnya......

PUTERI JUNJUNG BUIH

0 komentar

Tersebutlah kisah sebuah kerajaan bernama Amuntai di Kalimantan Selatan. Kerajaan itu diperintah oleh dua bersaudara. Raja yang lebih tua bernama Patmaraga, atau diberi julukan Raja Tua. Adiknya si Raja muda bernama Sukmaraga. Kedua raja tersebut belum mempunyai putera ataupun puteri.

Namun diantara keduanya, Sukmaraga yang berkeinginan besar untuk mempunyai putera. Setiap malam ia dan permaisurinya memohon kepada para dewa agar dikarunia sepasang putera kembar. Keinginan tersebut rupanya akan dikabulkan oleh para dewa. Ia mendapat petunjuk untuk pergi bertapa ke sebuah pulau di dekat kota Banjarmasin. Di dalam pertapaannya, ia mendapat wangsit agar meminta istrinya menyantap bunga Kastuba. Sukmaraga pun mengikuti perintah itu. Benar seperti petunjuk para dewa, beberapa bulan kemudian permaisurinya hamil. Ia melahirkan sepasang bayi kembar yang sangat elok wajahnya.
Mendengar hal tersebut, timbul keinginan Raja Tua untuk mempunyai putera pula. Kemudian ia pun memohon kepada para dewa agar dikarunia putera. Raja Tua bermimpi disuruh dewa bertapa di Candi Agung, yang terletak di luar kota Amuntai. Raja Tua pun mengikuti petunjuk itu. Ketika selesai menjalankan pertapaan, dalam perjalanan pulang ia menemukan sorang bayi perempuan sedang terapung-apung di sebuah sungai. Bayi tersebut terapung-apung diatas segumpalan buih. Oleh karena itu, bayi yang sangat elok itu kelak bergelar Puteri Junjung Buih.
Raja Tua lalu memerintahkan pengetua istana, Datuk Pujung, untuk mengambil bayi tersebut. Namun alangkah terkejutnya rombongan kerajaan tersebut, karena bayi itu sudah dapat berbicara. Sebelum diangkat dari buih-buih itu, bayi tersebut meminta untuk ditenunkan selembar kain dan sehelai selimut yang harus diselesaikan dalam waktu setengah hari. Ia juga meminta untuk dijemput dengan empat puluh orang wanita cantik.
Raja Tuapun lalu menyayembarakan permintaan bayi tersebut. Ia berjanji untuk mengangkat orang yang dapat memenuhi permintaan bayi tersebut menjadi pengasuh dari puteri ini. Sayembara itu akhirnya dimenangkan oleh seorang wanita bernama Ratu Kuripan. Selain pandai menenun, iapun memiliki kekuatan gaib. Bukan hanya ia dapat memenuhi persyaratan waktu yang singkat itu, Ratu Kuripan pun menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat mengagumkan. Kain dan selimut yang ditenunnnya sangatlah indah. Seperti yang dijanjikan, kemudian Raja Tua mengangkat Ratu Kuripan menjadi pengasuh si puteri Junjung Buih. Ia ikut berperanan besar dalam hampir setiap keputusan penting menyangkut sang puteri.

Baca Selengkapnya......
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

FANS BOX