Sabtu, 22 September 2012

FESTIFAL JUKUNG RAMAIKAN HARI JADI KOTA BANJARMASIN KE 486

1 komentar

Banjarmasin BUNGAS itu dambaan semua warga, Banjarmasin di usianya yang ke 486 jangan biarkan KERIPUT dan PEOT dimakan zaman, jagalah dia agar tetap menjadi “BANJARMASIN BUNGAS”. Banjarmasin BUNGAS itu dambaan semua warga, Banjarmasin di usianya yang ke 486 jangan biarkan KERIPUT dan PEOT dimakan zaman, jagalah dia agar tetap menjadi “BANJARMASIN BUNGAS”. Salah satu bentuk upaya melestarikan budaya Banjar adalah dengan diselenggarakannya Festival Jukung Hias dan Tanglong yang diselenggarakan setiap tahun, biasanya bertepatan dengan Hari Jadi Kalimantan Selatan dan merupakan salah satu bagian dari Festival Budaya Pasar terapung. Festival ini diadakan di atas aliran sungai Martapura. Dalam festival ini, peserta harus menghias jukungnya seindah mungkin dengan berbagai ornamen dan bentuk yang menarik seperti kepala naga, replika rumah Banjar, dan lain – lain yang dipadukan dengan lampu-lampu hias (tanglong) warna warni. Penilaian terhadap peserta dilaksanakan 2 kali yaitu siang dan malam hari. Siang hari jukung – jukung itu dinilai dari keindahan bentuk dan hiasannya, tidak jarang para peserta itu juga menampilkan kesenian khas banjar untuk lebih mendukung penampilan jukung mereka. Pada malam hari peserta juga dinilai dari keindahan tanglong (lampu hias) yang dipasang dijukung para peserta. Suasana semarak kemilau warna-warni dari jukung-jukung tersebut juga akan terpantul permukaan Sungai Martapura yang mengalun tenang. Pada saat itu, warga Banjarmasin seakan tumpah ruah dan memadati tepian sungai Martapura untuk menyaksikan pemandangan yang indah dan menarik ini. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin, Norhasan mengemukakan bahwa rangkaian kegiatan memeriahkan hari jadi itu akan diawali pada 22 September 2012 dengan Festival Jukung Tanglong di sungai Martapura. "Bahkan rencananya kita buat panggung musik di atas kapal tongkang pada malam itu," ujarnya. Saat ini, kata Norhasan, persiapan dan pendaftaran sudah dibuka, dan seluruh kelurahan tampaknya mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pada penutupan festival itu nanti, akan digelar pesta kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya. Kemudian puncak acara Harjad 24 September 2012, ada pergelaran seni budaya selama sepekan. "Pokoknya dalam kaitan memperingati Harjad Kota Banjarmasin kita berusaha ciptakan semeriah mungkin," umbar Norhasan. Setiap malam selama sepekan nanti akan ada pergelaran seni budaya seperti Mamanda, Wayang Gung, dan musik tradisional. Ia berharap dengan adanya berbagai kegiatan festival dan pergelaran seni menjadi daya pikat wisatawan sekaligus hiburan bagi masyarakat Banjarmasin.

Baca Selengkapnya......

HARI JADI KOTA BANJARMASIN KE 486 (BANJARMASIN KOTAKU SELAMAT BERULANG TAHUN YANG KE 486 SEMOGA SEMAKIN MAJU DAN BERJAYA DI SEANTERO NUSANTARA …..)

0 komentar

Tak terasa ternyata Banjarmasin adalah salah satu Kota tua di antara kota-kota yang ada di seantero Nusantara, betapa tidak saat ini Banjarmasin telah genap berusia 486 tahun pada tanggal 24 September 2012 ini. Mengapa pada tanggal ini 24 September dijadikan hari jadi Kota Banjarmasin? Hal ini tak lepas dari sejarah bahwa pada tanggal tersebut yaitu tanggal 24 September 1526/6 Zulhijjah 932 H , Pangeran Samudera dengan gelar antara lain: 1. Sunan Batu Abang[2] 2. Sulthan Soerian Shah[3] 3. Sulthan Soerian Sjach[4] 4. Sultan Suryanullah 5. Surian Allah[5] 6. Panembahan Batoe Abang[2] 7. Panembahan Batu Habang[5] 8. Mata Habang 9. Soeria Angsa[2] 10. Pangeran Surya Angsa[6] 11. Pangeran Samudera[1] 12. Pangeran Samudera[1] 13. Pangeran Djaija Samoedra[ [7] memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah dan akhirnya Tanggal ini dijadikan Hari Jadi Kota Banjarmasin. Banjarmasin dengan usianya yang sudah 486 tahun terbilang dan termasuk dalam tantaran kota tua di Republik Inidonesia ini, tapi sayang bukti-bukti yang menguatkan tentang ketertuan sejarah Kota Banjarmasin sulit untuk dibuktikan secara fisik, baik dalam peninggalan bangunan-bangunan kerjaan (seperti candi atau keraton Kesultanan Raja Banjar) tidak lagi bisa kita temukan. Yang masih bisa kita temui bukti sejarah yang ada tentang kerjaan Banjar di masa lalu adalah sebuah komplek pemakaman raja yaitu komplek makam Sultan Suriansyah yang letaknya di daerah Kuin Utara, kecamatan Banjarmasin Utara Banjarmasin tepat di sisi sungai Kuin. Juga masih ada lagi sebuah bangunan bersejarah berupa Rumah ibadah (Masjid) Sultan Suriansyah yang juga terletak tidak jauh dari komplek pemakaman Sultan. Memang kepedulian masyarakat untuk melestarikan bangunan bersejarah sebagai cagar budaya di Banjarmasin masih sangat kurang, terbukti dengan pelestarian lingkungan dan perawatan cagar budaya itu sendiri yang belum terperhatikan secara mendalam baik oleh masyarakat ataupun pemerintah daerah setempat. Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan dating Pemerintah daerah Banjarmasin lebih serius lagi dalam hal penangan semua aset daerah yang merupakan peninggalan bersejarah yang dapat kita jadikan suatu pedoman bagi anak cucu kita nanti dalam membangun karakter budaya yang mumpuni untuk rasa memiliki dan kepatriotan teladan yang harus kita jaga dan lestarikan sepanjang masa. Selamat Ulangh Tahun Kota Tercintaku....Semoga Engkau bisa terus dan terus berjaya dari semua kota yang ada, amin ya robbal alamin.

Baca Selengkapnya......

Rabu, 19 September 2012

NILAI UKG DI BANJARMASIN

0 komentar



Berdasarkan data sementara LPMP, nilai UKG tertinggi mencapai 87 dan nilai terendah 23. Sementara untuk rata-rata, data masih dihimpun dari 13 kabupaten kota se Kalsel.

Hal tersebut dikemukakan Kasubag Umum LPMP Kalsel, Rosyianita. Dia mengatakan bagi guru yang tak bisa mencapai angka ketuntasan minimal, yakni 70, akan dilakukan kembali pembinaan. Baik itu melalui diklat atau workshop.

"Nanti ada kerja sama antara pemerintah daerah melalui Disdik dengan LPMP untuk melakukan pembinaan," ujarnya.


Hasil UKG, nantinya bisa jadi stimulus bagi pemerintah daerah melalui Disdik kabupaten kota, agar bisa termotivasi melakukan pembinaan.

Dia mengatakan tujuan utama dari UKG untuk adalah untuk pemetaan. Sebab selama ini, belum ada evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kompetensi guru sertifikasi.

Dulu, pernah dilakukan manual pada 2005. Sekarang, bisa dilihat lagi bagaimana kompetensi guru sertifikasi.

"Nanti masing-masing kabupaten kota bisa melihat bagaimana kondisi guru-guru yang ada di daerahnya masing-masing. Dengan dasar inilah, nanti dilakukan pembinaan," ujarnya.(Sumber: B. Post)

Baca Selengkapnya......

ANAK SAYA KOK SUSAH MAKAN YAH...?

0 komentar

Anak anda susah makan, dan udah mencoba berbagai cara agar dia mau makan tapi tetep aja gak mau? berikut ini saya dapat artikel yang menarik cara membuat anak mau makan dengan lahap, dan trik-tiknya membuat anak kembali doyan makan dan tidak perlu usaha keras agar si kecil mau sedikit melahap makanan berat, tips ini saya dapatkan dari tabloid nova, dan semoga tips ini bisa membantu para ibu yang mempunyai anak dengan nafsu makan yang kurang.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:


• Kenali pola makan anak. Berikan makanan di saat anak lapar.
• Kurangi camilan atau kudapan di antara jam makan. Tawarkan makanan padat terlebih dahulu lalu susu dan minuman lain sesudahnya.
• Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, tidak memaksa, dan tidak memburu-buru. Jangan paksa anak untuk menghabiskan makanan dengan cepat. Apalagi jika anak sedang belajar makan sendiri.
• Jelaskan dengan gaya bercerita tentang menu dan kandungan gizi santapannya.
• Mulailah dengan porsi makanan yang kecil. Tambahkanlah secara bertahap jika porsi yang kecil itu sudah dihabiskannya.
• Sajikan menu yang bervariasi serta bahan yang beragam setiap hari. Menu kesukaan anak pun bisa sangat membosankan jika disajikan terus-menerus setiap hari.
• Lakukan kreasi penyajian yang cantik dan lucu agar selera makan anak semakin bertambah.
• Hindari mengajak anak makan di saat ia sedang marah, sedih, atau lelah. Tenangkan dulu emosinya, setelah itu baru mengajaknya makan.
• Biarkan anak makan sendiri. Meski hasilnya pasti berantakan, tapi biasanya anak lebih menikmati aktivitas makan dengan caranya sendiri.
• adilah model yang baik untuk anak. Makan di tempat yang disediakan, menerapkan pola makan yang sehat, juga menghabiskan makanan.
Tidak ada salahnya anda mencaba tips agar anak mau makan diatas, karena jika gerak mereka aktif akan tetapi kurang asupan gizi di kawatirkan anak akan gampang sakit karena daya tahan tubuhnya kurang,

Baca Selengkapnya......

Tips Mendidik Anak Yang Sulit Diatur

0 komentar


Sebagai orangtua, Anda akan merasa sangat pusing saat menghadapi anak yang sulit diatur. Gara-gara hal itu, biasanya Anda malah akan memarahi anak. Padahal sebenarnya ada cara efektif dan kreatif agar si kecil tidak lagi semaunya sendiri.

Menurut Melly Kiong, semua persoalan yang terjadi pada anak, sebenarnya awalnya karena orangtua juga.

Contohnya jika anak suka melawan, biasanya hal itu karena orangtuanya terlalu galak. Kalau anak manja, hmmm, Anda sebaiknya pikir lagi, siapa yang awalnya memanjakan anak.

Melly mengatakan, seharusnya orangtua jangan cepat menghakimi jika anak melakukan sesuatu hal yang menurut Anda salah. Sebagai orangtua, Anda juga harus melihat dari kacamata anak.

Untuk anak yang sulit diatur, Melly punya cara jitu untuk mengatasinya. Hal yang perlu dilakukan agar anak tak lagi semaunya sendiri adalah dengan membangun mental konsekuen sejak dini. Apa maksudnya?



"Buat aturan bersama-sama," ujar wanita 42 tahun ini. Melly berbagi tips saat ditemui dalam acara Interactive Talkshow & Coaching Clinic Indomaret di Kidzania, Pacific Place, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Dalam membuat aturan bersama ini tentu saja anak harus dilibatkan. Jika Anda ibu bekerja, ajak juga orang yang mengasuh anak sehari-hari, entah itu sang nenek atau pengasuh.

"Misalnya kalau anak minta dibelikan game. Buat dulu aturannya bersama-sama kapan boleh main game," tuturnya.

Saat membuat aturan tersebut, anak juga perlu diajarkan disiplin. Contohnya, kalau anak tidak mengikuti aturan yang sebenarnya sudah ia sepakati itu, apa konsekuensinya. Konsekuensi tersebut tentunya juga harus dibuat bersama-sama dengan anak.

Dengan melibatkan dia, si kecil akan merasa orangtuanya tidak semauanya sendiri. Anak juga seperti memiliki kekuasaan, karena dia ikut terlibat dalam pembuatan aturan tersebut.

Sebagai orangtua, menurut Melly, Anda juga perlu membangun mental juang anak. Hal ini agar anak mau berusaha meraih sesuatu yang diinginkannya.

Selama ini, anak menjadi manja karena memang orangtua lah yang memanjakan mereka. Apalagi orangtua yang bekerja. Mereka kerap merasa bersalah karena sudah menghabiskan waktunya berjam-jam di luar rumah, bukan dengan anak. Saat libur tiba, anak minta sesuatu, orangtua cenderung memberikannya, tanpa perlu si anak mengerti artinya berusaha.

Bagaimana caranya membangun mental juang anak? Melly telah mempraktekkannya pada anaknya sendiri. Ia membuat daftar kebaikan atau kepintaran yang telah dilakukan anak-anaknya dalam sepekan. Ibu dua anak itu tidak lupa menyediakan hadiah untuk anak-anaknya saat mereka mampu dan mau melakukan hal-hal baik tersebut.

Daftar kebaikan atau kepintaran ini ditulis oleh si anak sendiri. Setiap pulang bekerja, Melly akan bertanya pada anaknya, apa yang sudah si anak lakukan hari ini. Misalnya saja, mau makan sayur, bisa memakai sepatu sendiri, bisa makan sendiri, dan lain-lain.

Hadiah yang diberikan pada anak tidak perlu mahal-mahal. Mainan atau buku bacaan sesuai keinginannya bisa jadi salah satu contoh hadiah untuk anak.

"Menulis hal-hal baik ini juga termasuk salah satu cara membangun kepercayaan diri anak. Hargai hal-hal kecil yang dilakukan anak, berikan pujian," tandas wanita yang sebelum menulis buku, 21 tahun bekerja sebagai marketing.
(Sumber: Voa Islam)

Baca Selengkapnya......

CARA AMPUH MEMARAHI ANAK YANG SUSAH DIATUR

0 komentar


Sebagaimana senyuman yang damai, kadang kita harus memarahi anak. Ini bukan berarti kita meninggalkan kelembutan, sebab memarahi dan sikap lemah-lembut bukanlah dua hal yang bertentangan. Lemah-lembut merupakan kualitas sikap, sebagai sifat dari apa yang kita lakukan. Sedangkan memarahi -bukan marah-merupakan tindakan. Orang bisa saja bersikap kasar, meskipun dia sedang bermesraan dengan istrinya.

Persoalan kemudian, kita acapkali tidak bisa meredakan emosi pada saat menghadapi perilaku anak yang menjengkelkan. Kita menegur anak bukan karena ingin meluruskan kesalahan, tetapi karena ingin meluapkan amarah dan kejengkelan. Tidak mudah memang, tetapi kita perlu terus-menerus belajar meredakan emosi saat menghadapi anak, utamanya saat menghadapi perilaku mereka yang membuat kita ingin berteriak dan membelalak. Jika tidak, teguran kita akan tidak efektif. Bahkan, bukan tidak mungkin mereka justru semakin menunjukkan "kenakalannya".


Sekali lagi, betapa pun sulit dan masih sering gagal, kita perlu berusaha untuk menenangkan emosi saat menghadapi anak sebelum kita menegur mereka, sebelum kita memarahi mereka.

Selebihnya, ada beberapa catatan yang bisa kita perhatikan: Ajarkan Kepada Mereka Konsekuensi, Bukan Ancaman

Anak-anak belajar dari kita. Mereka suka mengancam karena kita sering menghadapi mereka dengan gaya mengancam. Mereka melihat bahwa dengan cara mengancam, apa yang diinginkannya dapat tercapai. Dari kita, mereka juga belajar meluapkan kemarahannya untuk menunjukkan "keakuannya".

Saya tidak memungkiri, banyak pengaruh luar yang bisa mengubah perilaku anak. Teman-teman sebaya, khususnya yang sangat akrab dengan anak, bisa mempengaruhi anak. Ia meniru temannya dari cara bicara, bertindak, mengekspresikan kemarahan, sampai dengan kata-kata yang diucapkan. Kadang anak memahami apa yang dikatakan, tetapi terkadang anak tidak tahu apa maksudnya. Ia hanya menirukan apa yang didengar.

Perbincangan kita kali ini bukanlah tentang peniruan. Karena itu marilah kita kembali berbincang bersama bagaimana ancaman kepada anak, acapkali tidak menghasilkan perubahan yang baik. Ancaman tidak banyak bermanfaat untuk menghentikan kenakalan anak atau perilaku yang membuat kita sewot. Sebaliknya, ancaman justru membuat anak belajar berontak dan menentang. Salah satu sebabnya, anak merasa orangtua tidak menyayangi ketika kita meneriakkan ancaman di telinga mereka. Selain itu, kita sering lupa menunjukkan apa yang seharusnya dikerjakan anak manakala kita asyik melontarkan ancaman.

Lalu apa yang perlu kita lakukan? Pertama, Adalah buruk memarahi tanpa memberikan penjelasan. Sekali waktu kita perlu duduk bersama dalam suasana yang mesra dengan anak untuk berbicara tentang aturan-aturan.

Kedua, kita bisa membuat komitmen bersama dengan anak untuk mematuhi aturan. Misalnya, mintalah kepada anak agar tenang ketika ada tamu. Kalau ada yang perlu disampaikan, atau anak menginginkan sesuatu, hendaknya menyampaikan kepada orangtua dengan baik-baik dan bersabar bila belum bisa memenuhinya.

Bersama dengan komitmen ini kita bisa membicarakan dengan anak konsekuensi apa yang bisa diterima bila anak mengamuk di saat ada tamu. Sekali lagi, konsekuensi ini disampaikan dengan nada yang akrab. Bukan ancaman. Bila anak melakukan hal-hal negatif yang sangat mengganggu, orangtua bisa mengingatkan kembali kepada anak dan lagi-lagi tidak dengan nada mengancam.

Di sinilah letak beratnya. Kita acapkali mudah kehilangan kendali. Kita mudah membelalak saat marah, tetapi lupa untuk konsisten.

"Ibu / Bapak Sudah Bilang Berkali-kali."

Perilaku yang menjengkelkan memang lebih mudah diingat, lebih membekas dan cenderung menggerakkan kita untuk segera bertindak. Sebaliknya perilaku positif cenderung kurang bisa mendorong kita untuk memberi komentar, kecuali jika perilaku tersebut benar-benar sangat mengesankan. Konsumen yang kecewa pada suatu produk, akan segera menggerutu ke sana kemari, meski kekecewaan itu sebenarnya tidak seberapa. Tetapi konsumen yang puas cenderung akan diam saja, kecuali jika kepuasan itu sangat menakjubkan. Orangtua dan anak juga demikian. Orangtua mudah ingat perilaku negatif anak, sementara anak mungkin tidak bisa melupakan tindakan orangtua yang menyakitkan hatinya.

Salah satu kebiasaan umum orangtua yang menyakitkan hati anak sehingga bisa melemahkan citra dirinya adalah ungkapan, "Ibu / Bapak sudah berkali-kali bilang, tapi kamu tidak mau mendengarkan."

Ungkapan ini memang efektif untuk membuat anak diam menunduk. Tetapi ia diam karena harga dirinya jatuh, bukan karena menyadari kesalahan. Jika ini sering terjadi, anak akan memiliki citra diri yang buruk. Dampak selanjutnya, konsep diri dan harga diri (self esteem) anak akan lemah. Anak melihat belajar memandang dirinya secara negatif, sehingga lupa dengan berbagai kebaikan dan keunggulan yang ia miliki. Sebaliknya orangtua juga demikian, semakin sering berkata seperti itu kepada anak, kita akan semakin mudah bereaksi secara impulsif. Kita semakin percaya pada anggapan sendiri bahwa anak-anak kita memang bandel, menjengkelkan dan susah dinasehati.

Tidak mudah memang, tetapi kebiasaan memarahi anak dengan ungkapan "Bapak kan sudah bilang berkali-kali" atau yang sejenis dengan itu, harus kita kikis secara sadar dari sekarang. Kita perlu menguatkan tekad untuk berkata yang lebih positif, betapa pun hampir setiap komentar kita masih buruk.

Jangan Cela Dirinya, Cukup Perilakunya Saja

Suatu saat, kira-kira jam setengah dua dini hari seorang anak saya bangun dari tidurnya. Ia kemudian beranjak dan mengajak adiknya yang masih bayi bercanda, padahal adiknya baru saja tertidur. Sebagaimana ibunya, saya juga sempat emosi. Hampir-hampir saya tidak dapat mengendalikan emosi, tetapi saya segera tersadar bahwa yang dilakukan oleh anak saya merupakan cerminan dari dari rasa sayangnya kepada adik. Nah, apa yang terjadi jika saya mencela anak saya? Apalagi kalau saya memelototi dan menghardiknya keras-keras, iktikad baik itu bisa berubah menjadi kemarahan sehingga anak justru mengembangkan permusuhan kepada adiknya. Ia bisa belajar membenci adiknya.

Apa yang saya ceritakan hanyalah sekedar contoh. Tidak jarang anak menampakkan perilaku "negatif", padahal ia tidak bermaksud demikian. Suatu ketika, pulang dari play-group anak saya berkata, "Bapak kurang ajar." Setelah saya tanya maksudnya, ternyata dia tidak mengerti makna kurang ajar. Ia mengatakan, "Kurang ajar itu ya main-main, sembunyi-sembunyian."

Kita sangat mudah keliru menangkap maksud anak. Kita gampang terjebak dengan apa yang kita lihat. Karenanya kita perlu belajar untuk lebih terkendali dalam menilai anak. Jangan sampai terjadi anak punya maksud baik, tetapi justru kita cela dirinya sehingga justru mematikan inisiatif-insiatif positifnya. Bahkan andaikan ia memang melakukan tindakan yang negatif, dan ia tahu tindakannya kurang baik, yang kita perlukan adalah menunjukkan bahwa ia seharusnya bertindak positif. Kita luruskan perilakunya. Bukan mencela dirinya. Sibuk mencela anak membuat kita lupa untuk bertanya, "Kenapa anak saya berbuat demikian?" Di samping itu, celaan pada diri -dan bukan pada tindakan-bisa melemahkan citra diri, harga diri dan percaya diri anak. Pada gilirannya, anak memiliki motivasi yang rapuh.

Sebagian kita merasa tidak merasa mencela anak, padahal ucapan kita menyudutkan anak. Misalnya, "Kamu kenapa tidak mau mendengar nasehat bapak? Heh? Kamu selalu saja ngeyel."

Pada ucapan ini, fokus kemarahan kita adalah anak sebagaimana kita tunjukkan dengan kata kamu. Bukan tindakannya yang salah.

Jangan Katakan "Jangan"

Barangkali tidak ada kata yang lebih sering diucapkan oleh orangtua pada anak melebihi kata "jangan". Kita menggunakan kata jangan begitu melihat anak melakukan tindakan yang kurang kita sukai. Kita juga menggunakan kata jangan, bahkan di saat kita mengharap anak melakukan yang lain. Padahal kata jangan tidak membuat mudah mengerti apa yang seharusnya dilakukan. Akibatnya, anak sulit memenuhi harapan orangtua, sementara orangtua bisa semakin jengkel karena merasa nasehatnya tidak didengar anak. Orangtua merasa anaknya suka ngeyel (kepala batu, orang Bugis bilang).

Lalu, apakah kita tidak boleh memberi larangan? Saya tidak dapat membayangkan betapa hancurnya sebuah dunia tanpa ada larangan sama sekali. Begitu pun keluarga. jangan katakan jangan pada saat ia sedang melakukan kesalahan. Tunjukkanlah apa yang seharusnya dilakukan. Atau bersabarlah sampai ia menyelesaikan maksudnya, Kalau kita tidak mau anak bermain pasir di teras, katakanlah, "Nak, main pasirnya di teras saja, ya?" Singkat, padat, jelas dan positif. Bukan, "Ayo, jangan main pasir di teras. Saya pukul kamu nanti."

Kapan sebaiknya kita sampaikan larangan? Saat terbaik adalah ketika anak sedang akrab dengan orangtua. Dalam suasana netral, larangan yang kita berikan pada anak akan lebih efektif. Anak lebih mudah memahami. Mereka bisa menerimanya sebagai aturan. Bukan menganggapnya sebagai serangan kepada dirinya.
(sumber: detik healt)

Baca Selengkapnya......

TIPS MENAGATASI ANAK YANG SULIT DIATUR

0 komentar


Kita pernah menjadi anak-anak, sedangkan anak-anak tidak pernah menjadi kita, orangtua. Oleh karena itu, dalam mendidik anak, masuklah ke dalam posisi anak kita, bukan memaksakan kehendak kita sendiri," tambah Melly. Kesalahan orangtua lainnya adalah sering terlalu cepat menyimpulkan perilaku anak yang dianggap tidak sesuai nilai-nilai yang dimiliki.

Bila anak-anak menunjukkan sikap yang sulit diatur, Anda bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan beberapa tips berikut:

1. Melibatkan anak untuk membuat aturan bersama sehingga ketika ia melanggar, ia bisa diingatkan lagi mengenai aturan-aturan yang telah disepakatinya. Buat konsekuensi dari pelanggaran tersebut berupa hukuman yang juga disetujui oleh anak. Jadi ketika mendapat hukuman, anak tidak kaget lagi karena ia yang menyetujui konsekuensi tersebut.


2. Bangun mental juang anak-anak. Biasakan agar anak mendapatkan sesuatu dengan perjuangan. Misalnya ia akan mendapatkan mainan apabila dapat membuat prestasi tertentu. Bahkan untuk uang jajan, biasakan memberinya sesuai kebutuhan anak. Jika anak menginginkan lebih, anak harus melakukan sesuatu yang bermanfaat atau membanggakan agar bisa mendapatkan uang lebih tersebut.

3. Bangun kepercayaan diri mereka. Biasakan untuk memuji setiap perbuatan baik yang dilakukan anak di rumah, sekecil apa pun, untuk membangun kepercayaan dirinya. Berikan sebutan-sebutan yang membuat anak bangga kepada dirinya seperti "si pintar" atau "si cantik" atau "si cerdas".

4. Bangun "Museum Kasih Ibu". Abadikan setiap momen bersama anak-anak. Misalnya menyimpan tiket bioskop ketika nonton bersama, menyimpan tiket pesawat ketika melakukan liburan bersama, atau menyimpan foto dan video kenangan dengan baik. Semua benda kenangan tersebut dapat dibuka dan dikenang bersama anak-anak suatu hari, untuk mengingatkan anak-anak akan masa-masa bahagia bersama ibu dan ayah.

5. Buat catatan-catatan yang mendekatkan ibu dengan anak. Misalnya sebelum anak berangkat sekolah, tuliskan catatan-catatatan tentang betapa sayangnya Anda kepada anak, lalu masukkan ke dalam kotak pensil. Atau tempelkan kertas berisi pesan-pesan sayang Anda di kulkas ketika Anda akan bertugas ke luar kota agar anak selalu merasa dekat dengan Anda. Buat pesan-pesan yang menyentuh anak sehingga anak mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya tanpa merasa diperintah.

Sumber : http://female.kompas.com/

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 15 September 2012

E-KTP

0 komentar


Sebagian KTP elektronik atau EKTP yang sudah selesai dicetak siap dibagi kepada masyarakat mulai Senin (18/6) . Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banjarmasin Rachmah Noorlias mengatakan, distribusi EKTP tahap kedua dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) sudah tiba beberapa hari lalu. Kemarin (13/6), distribusi telah diteruskan ke kecamatan-kecamatan.
“Cuma dua kecamatan yang mendapat tambahan, masing-masing Banjarmasin Barat sekitar 3 ribu keping dan Banjarmasin Timur 2.497 keping,” ujarnya. Pada distribusi tahap pertama di bulan Februari 2012, setiap kecamatan sudah mendapat 100 keping EKTP, kecuali Banjarmasin Tengah yang menerima 200 keping. Tapi penyerahannya ke masyarakat menunggu distribusi tahap kedua.
“Kenapa dua kecamatan saja? Karena proses pencetakannya juga bertahap,” imbuhnya. Pada Kamis (14/6) hari ini, pihaknya akan mengirimkan surat pengantar berisi daftar nama warga pemilik EKTP yang telah selesai dicetak tersebut ke kantor kecamatan dan kelurahan untuk ditempel. Selanjutnya, warga yang namanya tercantum dapat mengambil EKTP ke kantor kecamatan setempat.
“Kami tidak mengirimkan undangan lagi. Jadi, warga yang harus proaktif mengecek namanya di pengumuman tersebut,” katanya. Rachmah menambahkan, waktu pengambilan EKTP tidak dibatasi. Warga yang ingin mengambil EKTP disyaratkan untuk membawa surat undangan pembuatan EKTP, KTP asli, atau kartu keluarga.
Sampai akhir April 2012, tercatat wajib KTP yang telah melakukan perekaman data di kantor kecamatan mencapai 355.883 orang atau 83,42 persen. Selama bulan Mei 2012, ada penambahan warga yang merekam data sekitar 1600 orang.
Sedangkan sisa warga yang belum membuat EKTP sesuai kuota dari pusat sekitar 55.400 orang atau 14 persen. “Untuk warga yang datanya dinyatakan rusak dari pusat dan harus merekam ulang, kami masih dalam proses print out untuk mengetahui contact person-nya,” ucapnya. (naz)
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banjarmasin mewacanakan untuk menonaktifkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Banjarmasin, pada Desember 2012 mendatang.

Hal ini sesuai dengan Perpres No 67 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Perpres No 26 tahun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis Nomor Induk Kependudukan secara Nasional. (sumber:http://banjarmasinkota.go.id)

Baca Selengkapnya......

Jumat, 14 September 2012

UJIAN KOMPETENSI GURU (UKG)

0 komentar



Apakah benar akan di adakan UKG ulang untuk Mata Pelajaran IPA SMP...?
Pernah ada kabar dari seorang teman di Daerah (tepatnya di daerah Balangan)beliau mengatakan bahwa pada bulan Oktober 2012 nanti akan diadakan UKG ulang, tapi setahu saya bahwa pada bulan Oktober nanti adalah UKG yang akan dilaksanakan untuk para KEpala Sekolah dan bagi tenaga pendidik yang belum mengikuti tes UKG yang di laksanakan pada gelombang pertama dbi bulan Agustus 2012.


Terlepas dari itu semua....mungkin ada baiknya kita mencoba kembali menyimak bagaimana sih mencoba menyikapi itu semua.....apakah memang kita sudah siap untuk hal tersebut...dan apakah kita sudah memahami dengan benar cara kerja software yang telah disediakan dalam UKG tersebut? dan lain sebagainya...
Nah..untuk hal itu semua tidak ada salahnya kita coba kembali melihat dan menelaah serta mempelajari kembali video tutorial UKG serta panduannya, di bawah ini coba saya sediakan untuk keperluan tersebut, jadi silahkan untuk di download dan kita pelajari sekali lagi.....
SILAHKAN DIUNDUH>>>>>
PEDOMAN UKG...
VIDEO TUTORIAL UKG...
MODEL PEMBELAJARAN IPA SMP...
MATERI IPA SMP...

Baca Selengkapnya......

KENTUT.......APA HUBUNGANNYA YAH DENGAN SIFAT SESEORANG ???

0 komentar


Tahukah Anda, ternyata mengetahui sifat-sifat seseorang yang belum kita kenal tidak sesulit yang kita duga. Banyak cara yang bisa dilakukan. Selama ini banyak hal yang dilakukan orang untuk mengukur atau mengetahui sifat dan tabiat seseorang, baik itu lewat gaya bicara, pakaian yang dikenakan, warna atau makanan kesukaannya, bentuk tampangnya, ataupun lewat zodiak/bintangnya, bahkan dengan cara yg canggih seperti melalui MTD Workshop, Management & Organization Profiling dsb.

Di bawah ini ada alternatif
yang sama sekali lain dari yang lain ….
Yaitu dengan cara mengamati sikap kentut seseorang.
Ternyata cara kentut seseorang menunjukkan sifat-sifat dan keadaan
orang tersebut.
Mari kita mencoba, termasuk orang yang bagaimanakah Kita ???
1. Orang yang Jujur
Orang yang mengaku kalau habis kentut.
2. Orang yang Tidak Jujur
Orang yang kalau kentut terus menuduh orang lain.
3. Orang yang Sabar
Orang yang menahan kentutnya sendiri
4. Orang yang Pede (Percaya Diri)
Orang yg kentutnya kenceng tanpa rasa bersalah
5. Orang yang Kejam (Sadis)
Orang yang sesudah kentut lantas mengibas-ngibaskan sarungnya ke orang lain.
6. Orang yg suka menteror (teroris)
Orang yg kentutnya tak bersuara tapi baunya minta ampuuuun.
7. Orang yang Pemalu
Orang yang kalau kentut tidak bunyi tapi merasa malu sendiri.
8. Orang yang Strategis
Orang yang menyamarkan kentutnya dengan cara kentut sambil tertawa-tawa.
9. Orang yang Bodoh
Orang yang sehabis kentut terus menarik nafas dalam-dalam untuk mengganti angin yg keluar.
10. Orang yang Hemat
Orang yang mencadangkan kentutnya (dikeluarkan sedikit-sedikit).
11. Orang yang Pelit
Orang yang senang mencium kentutnya sendiri.
12. Orang yang Ramah
Orang yang suka mencium bau kentut orang lain.
13. Orang yang Kreatif
Orang yang senang kentut di dalam air, biar bisa bunyi "blekuthuk-blekuthuk"

14. Orang yang Sok Kuat
Orang yang kalau kentut sambil ngeden sekuat-kuatnya.
16. Orang yang Pintar
Orang yang bisa hafal bau kentut orang lain.
17. Orang yang Sial
Orang yang merasa mau kentut tapi ternyata yang keluar …… ampasnya.

Baca Selengkapnya......
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

FANS BOX