TUJUAN REPRODUKSI
Untuk melestarikan jenisnya
ORGAN REPRODUKSI PADA MANUSIA:
1. Organ Reproduksi Pria
2. Organ Reproduksi Wanita
1. ORGAN REPRODUKSI PRIA
Organ reproduksi pria mulai berkembang saat menginjak usia 9-15 tahun dan akan berhenti pada usia 20 tahun.
Organ reproduksi pria meliputi:
a. Penis
Tersusun atas jaringan otot, spons, saraf dan pembuluh darah
Fungsi: alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sel kelamin jantan ke dalam
alat kelamin betina
b. Testis
Merupakan tempat pembentukan spermatozoid dan berbagai hormon kelamin jantan.
Peristiwa pembentukan spermatozoid disebut spermatogenesis.
Testis terletak pada kantong yang disebut skrotum yang berfungsi mengatur
temperatur testis agar sesuai untuk pembuatan spermatozoid.
Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon yaitu testosteron.
Sperma yang terbentuk akan mengalir melalui vasa eferensia dan masuk ke dalam epididimis . Di dalam epididimis ini sperma akan disimpan dan dimatangkan.
>c. Uretra
Dari epididimis sperma akan dikirim ke uretra melalui vasa deferensia. Sperma ini akan keluar melalui uretra.
Dalam setiap mililiter cairan sperma terkandung kurang lebih 120 juta
spermatozoid.
Spermatogenesis
proses pembentukan sperma dimulai ketika seorang pria berusia belasan tahun. Mula-mula sel induk sperma (spermatogonium) membelah secara mitosis sehingga menghasilkan banyak spermatogonium. Sebagian akan terus membelah dan sebagian lagi akan membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer membelah secara meiosis lagi membentuk spermatid. Spermatid mengalami perubahan bentuk menjadi spermatozoa.
2. ORGAN REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi wanita meliputi:
1. Ovarium
Ovarium merupakan organ penghasil sel telur (ovum) yang terletak di
kanan kiri rahim (uterus). Setiap 28 hari satu sel telur dikeluarkan dari
dalam ovarium. Keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi.
2. Oviduct (tuba falopii)
Merupakan saluran sel telur tempat terjadinya pembuahan sel telur oleh
spermatozoid.
3. Uterus (rahim)
Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. uterus berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan serta perkembangan embrio.
4. Serviks (leher rahim)
Serviks menghubungkan uterus dengan vagina
5. Vagina
Merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan tubuh bagian luar. Vagina berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi ketika lahir, tempat keluarnya darah menstruasi dan tempat masuknya sperma.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Pada saat seorang bayi perempuan lahir, ovarium telah berisi sekitar 1-2 juta sel telur (Oosit Primer). Selanjutnya Oosit primer tersebut istirahat (tidak melakukan pembelahan). Pada waktu seorang anak berumur 7 tahun, jumlah Oosit primer berkurang sekitar 300-400ribu Oosit primer. Setelah perempuan pubertas kelenjar hipofisis menghasilkan FSH (Folicle Stimulating Hormone) yang merangsang Oosit primer melanjutkan pembelahan.
PROSES DAN SIKLUS MENSTRUASI
Setiap bulan satu sel telur akan matang dan dilepaskan dari ovarium. Sel telur akan bergerak menuju rahim. Sementara itu rahim secara berkala akan menebal sehingga siap untuk menerima zigot hasil pembuahan. jika tidak terjadi pembuahan maka dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi (haid).
Siklus menstruasi umumnya 28 hari tetapi ada juga yang 21 hari bahkan ada yang mencapai 30 hari tergantung dari hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Pembuahan terjadi pada oviduct (tuba falopii)
setelah terbentuk zigot, zigot akan menuju rahim dan mengalami pembelahan menjadi 2,4,8,16 dan seterusnya.
Lapisan dinding rahim menebal untuk memberi makan embrio.
Makanan diperoleh dari induknya melalui plasenta (ari-ari).
Di dalam rahim embrio dikelilingi cairan yang disebut amnion (ketuban) yang berfungsi melindungi embrio dari goncangan.
TAHAPAN PERKEMBANGAN EMBRIO
Usia 5 Minggu
Embrio telah mempunyai kepala, mata, tubuh, ekor pendek, serta calon tangan dan kaki. panjang kurang lebih 7 mm
Usia 9 Minggu
Telah mempunyai wajah dengan mata, telinga, hidung dan lidah. Jari kaki dan tangan telah tampak. panjang kurang lebih 5,5 cm
Usia 14 Minggu
Organ tubuh telah berkembang, panjang kurang lebih 6 cm
Usia 20 Minggu
Panjang kurang lebih 19 cm dan berat kurang lebih 0,5 kg. Organ tubuh sudah lebih berkembang. Tangan dan kaki dilengkapi dengan kuku, detak jantung terdeteksi, bayi sangat aktif
Usia 24 Minggu
Pertumbuhan badan sangat pesat
Usia 9 bulan 10 hari
Bayi siap dilahirkan dengan berat normal kurang lebih 3 kg dengan panjang kurang lebih 45 cm.
PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI
a. Gonorea
Penyebab: bakteri Neisseria gonorhoeae
Masa inkubasi: 2-10 hari setelah masuk ke dalam tubuh
Gejala: Alat kelamin nyeri, merah, bengkak dan bernanah
Akibat: kemandulan pada pria maupun wanita
b. Sifilis (Raja Singa)
Penyebab: bakteri Treponema pallidum
Masa inkubasi: 3-4 minggu
Gejala: Bercak kemerahan dalam tubuh, pusing, nyeri tulang
akibat: Kegilaan, Kebutaan
c. Herpes Genital
Penyebab: Virus Herpes simplex
Inkubasi: 4-7 hari
Gejala: Bintil-bintil berair disekitar kulit dan kelamin. Jika bintil pecah meninggalkan luka mengerak dan kering
Akibat: Pada wanita menyebabkan kanker mulut rahim
Baca Selengkapnya......
GOOGLE TRANSLATE>>>>
Labels
- Artikel (26)
- Cerita Legenda (8)
- Informasi Pendidikan (89)
- Informasi Umum (12)
- Materi Pelajaran (9)
- RPP (1)
- Software (11)
- Tutorial (3)
Jumat, 09 Oktober 2015
Rabu, 07 Oktober 2015
SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDERA
di
05.34
Diposting oleh
SUDIATMOKO
0
komentar
Sistem koordinasi adalah suatu pengaturan kerjasama atau urutan kerja organ dan sistem organ.
Sistem koordinasi meliputi:
A. Sistem saraf
B. Sistem Indera
C. Sistem Hormon
A.
Sistem Saraf
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
- Pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja serasi.
- Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
- Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf atau disebut neuron yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Masing-masing neuron terdiri dari.
a. Dendrit yang berfungsi untuk menerima rangsang dan meneruskan ke badan sel saraf
b. Selubung mielin yang berfungsi untuk pelindung dan pemberi nutrisi pada akson
c. Akson berfungsi meneruskan rangsang dari badan sel saraf ke neuron lain
d. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat penyampaian rangsang ke neuron.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara
langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis.
Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter
(misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indera) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke
efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Penggolongan sistem Saraf
Sistem saraf dibedakan menjadi 2 yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
1. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
- Otak Besar
- Otak Kecil
- Sumsum lanjutan
b. Sumsum Tulang Belakang
2. Saraf Tepi
a. Saraf Somatik
- 12 pasang saraf otak (saraf kranial)
- 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
b. Saraf Otonom
- saraf simpatik
- saraf parasimpatik
1. SISTEM SARAF PUSAT
Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh selaput yang disebut meninges. Meninges terdiri dari 3 lapisan yaitu durameter, arakhnoid dan piameter.Durameter merupakan lapisan paling luar yang melekat pada tulang. Arakhnoid merupakan lapisan tengah. Piameter merupakan lapisan paling dalam dan paling tipis yang melekat pada otak dan sumsum. Diantara piameter dan arakhnoid terdapat ruang yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung karena bersifat memendam benturan.
a. OTAK
Otak merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala.
Otak dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari misalnya berpikir, mengingat, berbicara, melihat, dan bergerak. Otak besar terdiri dari belahan kiri dan kanan dimana belahan kiri mengatur tubuh sebelah kanan dan belahan kanan mengatur tubuh sebelah kiri.
Otak besar terdiri atas dua lapis yaitu korteks (lapisan luar) dan medula (lapisan dalam). Lapisan luar tipis dan berwarna kelabu karena terdapat banyak badan sel saraf. Permukaan bawah korteks berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi luas. Lapisan luar merupakan pusat berbagai kegiatan antara lain penglihatan, kesadaran, penciuman, pendengaran, dan pusat kecerdasan. Lapisan dalam tebal dan berwarna putih serta banyak mengandung serabut saraf.
Otak besar dibedakan menjadi 3 daerah atau area yaitu area sensorik, area motorik dan area asosiasi. Area sensorik berkaitan dengan penerimaan rangsang dari reseptor yang terletak di indera. Area motorik berperan menanggapi rangsang yang sampai ke otak melalui perintah yang dikirim ke efektor. Area asosiasi menghubungkan area sensorik dan area motorik, berperan penting dalam proses belajar, berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan dan yang berkaitan dengan belajar bahasa.
Bagian belakang otak besar (lobus oksipitalis) berperan dalam penglihatan, apabila bagian ini rusak maka penderita akan mengalami kebutaan meskipun matanya normal. Bagian samping (lobus temporalis) yang terletak di atas telinga berperan sebagai pusat pendengaran. Bagian depan (lobus frontalis) berfungsi sebagai pusat pembau dan pengendalian otot.
Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar dan terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan kanan dan kiri yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pusat pengatur koordinasi tubuh dan koordinasi kerja otot ketika bergerak.
b. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Merupakan penghubung otak dengan sumsum tulang belakang. Berperan mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, ssekresi kelenjar pencernaan, menelan, batuk, bersin, sendawa, dan muntah
2. SUMSUNG TULANG BELAKANG (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan sampai tulang belakang pinggang kedua. Jika sumsum tulang belakang dipotong secara melintang akan tampak pola seperti huruf H. Bagian seperti huruf H ini mempunyai 2 sayap, yaitu sayap ventral (mengarah ke perut) dan sayap dorsal (mengarah ke punggung). Sayap ventral mengandung badan sel saraf motorik sedangkan sayap darsal mengandung badan sel saraf sensorik. Sumsum tulang belakang berperan dalam terjadinya gerak refleks.
3. SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh. Sistem saraf tepi dibedakan dua yaitu:
a. Sistem Saraf Somatik
Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
b. Sistem Saraf Otonom
Disebut juga sistem saraf tak sadar karena bekerja tanpa dipengaruhi oleh kesadaran. Dibedakan menjadi 2 macam yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Kedua macam sistem saraf tersebut mempunyai efektor sama tetapi bekerja secara antagonis (berlawanan)
GERAKAN
Gerak berdasarkan pusatnya dibedakan menjadi 2 yaitu gerak sadar dan gerak tak sadar (gerak refleks).
1. Gerak Sadar
Adalah gerak yang disadari. Gerak ini berpusaat pada otak.
Urutan terjadinya gerakan:
Rangsang akan diterima oleh reseptor. Reseptor mengirimkan pesan ke saraf sensorik untuk disampaikan ke otak untuk kemudian diolah dan hasilnya akan dikirim ke saraf motorik untuk memberikan tanggapan kepada efektor.
Contoh gerak sadar: Apabila kita haus kemudian mengambil, Apabila kita mendengar telepon berdering kemudian mengangkat dan berbicara di telepon.
2. Gerak Tak Sadar (Gerak Refleks)
Adalah gerak yang terjadi sangat cepat untuk menghindari dari rangsang yang membahayakan. Gerak ini berpusat pada sumsum tulang belakang.
Urutan terjadinya gerakan:
Rangsang akan diterima oleh reseptor. Reseptor mengirimkan pesan ke saraf sensorik untuk disampaikan ke sumsum tulang belakang untuk kemudian diolah dan hasilnya akan dikirim ke saraf motorik untuk memberikan tanggapan kepada efektor.
Contoh: Jika kaki kita tertusuk duri maka dengan cepat kita akan mengangkat kaki kita, Jika kita terkena api maka kita dengan cepat akan menjauhkan bagian tubuh yang terkena api.
B. SISTEM INDERA
Alat indera merupakan organ yang peka terhadap rangsang tertentu. Alat indera manusia meliputi:
a. Indera penglihat yaitu mata
b. Indera pendengar yaitu telinga
c. Indera peraba yaitu kulit
d. Indera perasa yaitu lidah
e. Indera pembau yaitu hidung
a. Mata
Merupakan organ yang peka terhadap rangsang cahaya. Mata dilindungi oleh kelopak mata, alis, bulu mata, dan kelenjar air mata.
Dinding bola mata terdiri dari 3 lapis yaitu sklera (lapisan pertama), koroidea (lapisan kedua) dan retina (lapisan ketiga).
Sklera
Merupakan lapisan terluar, keras, berwarna putih. Bagian depan lapisan ini menonjol dan transparan disebut kornea.
Koroidea
Disebut juga selaput darah karena pada lapisan ini banyak terdapat pembuluh darah, kecuali bagian depan.
Bagian depan lapisan ini sedikit terbuka disebut pupil. Pupil terletak tepat dibelakang kornea bagian tengah. Pupil dapat mengalami perubahan ukuran tergantung pada intensitas cahaya yang masuk. Jika cahaya yang masuk banyak maka pupil akan menyempit sedangkan jika cahaya yang masuk sedikit maka pupil akan melebar. Sel-sel lapisaan koroida di sekitar pupil mengandung pigmen yang menyebabkan mata berwarna hitam, coklat, biru, atau hijau. Daerah ini disebut iris.
Di belakang pupil terdapat lensa mata yang berbentuk bikonveks. Lensa ini akan mencembung jika melihat benda yang jaraknya dekat dan akan memipih jika melihat benda yang jaraknya jauh. Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih ini disebut dengan daya akomodasi. Di antara lensa dan kornea terdapat cairan encer yang disebut aqueous humor. Bola mata berisi cairan kental yang disebut vitreous humor.
Retina
Retina juga disebut dengan selaput jala. Lapisan ini sangat lunak dan sangat kompleks.
Retina mengandung reseptor yang peka terhadap reseptor cahaya (fotoreseptor) yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sel batang berfungsi pada keadaan cahaya suram sedangkan sel kerucut berfungsi pada keadaan terang dan dapat membedakan warna. Bagian retina yang tidak mempunyai sel batang dan sel kerucut disebut bintik buta. Agar kita dapat melihat bayangan benda harus jatuh tepat pada bintik kuning yaitu bagian retina yang paling peka.
Syarat dapat melihat benda:
- Ada cahaya yang mengenai benda
- Mata sehat 9tidak ada gangguan)
- Saraf pembawa rangsang bekerja dengan baik
- Otak besar untuk pengolahan rangsang bekerja dengan baik
Proses melihat benda:
Diawali dari cahaya yang dipantulkan benda masuk melalui kornea, pupil, lensa mata dan akhirnya diterima oleh retina. Di retina rangsang cahaya diterima oleh saraf mata kemudian disampaikan ke pusat saraf untuk diterjemahkan sehingga kita dapat melihat benda.
b.Telinga
Terdiri atas 3 bagian yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
Bagian luar
|
Terdiri atas daun telinga, liang telinga, dan membran timpani
(gendang telinga). Gendang telinga memisahkan telinga bagian luar dan telinga
bagian tengah.
Bagian tengah
Terdiri atas tulang martil (malleus), tulang landasan (incus)
dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini membentuk rangkaian
melintang dan bersatu dengan membran timpani. Telinga bagian tengah dihubungkan
dengan rongga mulut oleh saluran eustachius yang berfungsi untuk
menyeimbangkan tekanan udara.
Bagian dalam
Terdiri atas rumah siput (koklea) dan tiga saluran setengah
lingkaran (kanalis semisirkularis). Rumah siput berperan dalam
penerimaan suara sedangkan tiga saluran setengah lingkaran berfungsi sebagai
alat keseimbangan.
Proses mendengar
Bunyi yang dapat kita dengar adalah yang memiliki frekuensi 20 –
20.000Hz.
Gelombang bunyi akan
ditangkap dan dikumpulkan oleh daun telinga kemudian masuk melalui saluran
telinga dan menggetarkan gendang telinga. Getaran pada gendang telinga kemudian
diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (tulang martil, landasan dan
sanggurdi) ke tingkap jorong kemudian masuk ke rumah siput dan menggetarkan
cairan limfa. Getaran cairan limfa akan merangsang saraf pendengaran untuk
menyampaikannya ke otak sehingga kita dapat mendengar.
c. Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat indera karena memiliki ujung saraf
peraba yang terdiri dari 5 macam reseptor khusus yaitu tekanan, sentuhan,
sakit, panas, dan dingin.
Reseptor tekanan
Merupakan reseptor yang paling besar, terletak di bagian dermis
yang jauh dari ,kulit.
Reseptor sentuhan
Terletak di bagian epidermis lebih dekat dengan permukaan jika
dibandingkan dengan reseptor lain. Peka terhadap rangsang yang sangat lembut.
Reseptor rasa sakit (nyeri)
Terdapat di organ tubuh bagian dalam. Hal ini memberi tahu kita
akan adanya sesuatu yang tidak beres pada tubuh kita.
Reseptor dingin dan panas
Peka terhadap perubahan suhu lingkungan
d. Lidah
Lidah peka terhadap rangsang rasa karena mengandung banyak kuncup
pengecap yang terletak di celah-celah papila. Kuncup pengecap sangat peka
terhadap rangsang rasa karena terdiri atas sekumpulan reseptor. Ada 4 macam
kuncup pengecap di lidah yaitu ujung lidah peka terhadap rasa manis dan asin,
tepi lidah bagian belakang peka terhadap rasa masam dan bagian pangkal lidah
peka terhadap rasa pahit.
e. Hidung
Hidung memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang zat kimia.
Pada rongga hidung bagian atas terdapat ujung-ujung cabang saraf dari saraf
kranial yaitu saraf pembau (olfaktori). Di rongga hidung juga terdapat sel-sel
pembau yang dilengkapi dengan rambut-rambut halus dan dilapisi selaput lendir
sebagai pelembab. Pada saat kita menarik napas dan udara masuk ke dalam hidung,
zat kimia yang yang terdapat di dalam udara akan larut dalam selaput lendir.
Hal ini merangsang rambut-rambut halus sel pembau. Rangsangan tersebut akan
diteruskan oleh saraf pembau ke otak besar. Otak akan mengolah rangsang itu dan
mempersepsikan bau dari gas yang terhirup.
C. SISTEM HORMON
Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin (kelenjar buntu. Disebut kelenjar buntu karena tidak memiliki
saluran tersendiri. Hormon yang dihasilkan akan beredar mengikuti aliran darah.
Hormon diproduksi mengikuti mekanisme umpan balik artinya kelebihan atau
kekurangan hormon tertentu akan mempengaruhi produksi hormon yang lain.
Perbedaan sistem saraf dan sistem hormon
a. Sistem saraf
- Sinyal yang dibawa berupa impuls saraf
- Impuls saraf berjalan cepat karena dihantarkan melalui
serabut saraf
- Organ target biasanya khusus, misal jika kaki terkena
paku, impuls khusus dari kaki kembali lagi ke kaki
- Tanggapan organ target berlangsung cepat
b. Sistem Hormon
- Sinyal yang dibawa berupa cairan hormon
- Impuls saraf berjalan lambat karena dihantarkan melalui
sistem peredaran darah
- Organ target ada yang khusus, ada pula yang umum.
- Tanggapan organ target ada yang cepat ada yang lambat.
Kelenjar endokrin
1. Hipotalamus
Mempunyai sel-sel khusus untuk memproduksi neurohormon.
Neurohormon adalah hormon pelepas yang dihasilkan dan diangkut menuju
hipofisis. Jika hormon itu sampai di hipofisis, hipofisis akan melepaskan
hormon yang sesuai.
Macam hormon yang disekresikan oleh hipotalamus:
a. TRF (Tirotrofik Stimulating Hormone) berfungsi untuk merangsang
hipofisis untuk mensekresikan hormon TSH (Tirotrofik Stimulating Hormone).
b. GnRF (gonadotrofin Releasing Factor) berfungsi merangsang
hipofisis untuk mensekresikan LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Folicle
Stimulating Hormone).
c. CRF (Corticotropin Releasing Factor) berfungsi merangsang
hipofisis agar mensekresikan Adreno Corticotropic hormone
d. GRF (Growth Hormone Releasing Factor) berfungsi merangsang
pengeluaran hormon tumbuh (STH)
Tidak semua hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus adalah faktor
pelepas ada juga yang berfungsi sebagai penghambat.
Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang bukan pelepas yaitu
vasopresin (mempengaruhi pengeluaran air pada urin) dan oksitosin (mempengaruhi
kontraksi uterus).
2. Hipofisis atau Pituitari
Terletak di dasar otak besar. Dibagi menjadi 3 lobus yaitu: bagian
anterior, tengah dan posterior. Kelenjar Hipofisis disebut dengan master of
glands karena sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan kelenjar endokrin
lain.
a. Hipofisis bagian depan
Somatotrophic Hormone (STH)
berfungsi mengendalikan pertumbuhan tubuh. Kelebihan hormon
ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan
kekerdilan
Tirotrophic Hormone (TH) atau Hormon Perangsang tiroid
berfungsi untuk mengendalikan
kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
Adrenocorticotropic
Hormone (ACTH)
berfungsi
mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon glukokortikoid.
Folicle Stimulating
Hormone (FSH)
berperan dalam
perkembangan ovarium yang berpengaruh pada pemasakan folikel (calon pembentuk
gamet) sedangkan pada pria mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.
Luteinizing Hormone (LH)
mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum.
Sedangkan pada pria mengatur sekresi dari hormon testosteron dan aldosteron
pada testis.
Hormon Prolaktin (PH)
berfungsi mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan
memelihara korpus luteum serta mengatur produksi hormon progesteron yang
dikeluarkan korpus luteum.
Melanosit Stimulating
Hormone(MSH)
berperan dalam
mensintesis melanin (pigmen warna kulit)
Antidiuretik Hormone (ADH)
Berfungsi untuk mencegah pengeluaran urin terlalu banyak,
menimbulkan kontraksi otot uterus, kantong kemih, kantong empedu, dan
menyempitkan pembuluh darah.
Oksitosin
Berfungsi mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada
saat melahirkan, membantu transpor sperma.
b. Hipofisis bagian tengah
Bagian tengah hanya
berperan pada saat bayi yaitu menghasilkan hormon MSH.
c. Hipofisis bagian belakang
Menghasilkan ADH dan Oksitosin
3. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terdiri atas dua buah
lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakhea. Kelenjar tiroid menghasilkan
sebuah hormon yaitu tiroksin yang berfungsi mengatur reaksi metabolisme
karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen, dan karbondioksida serta mempengaruhi
perkembangan tubuh dan mental. Kekurangan hormon tiroksin pada anak-anak
menyebabkan terjadinya kretinisme sedangkan pada orang dewasa menyebabkan
mixudema yaitu proses metabolisme menurun berat tubuh bertambah, gerakan
lamban, berpikir dan berbicara lamban. Sedangkan kelebihan hormon tiroksin pada
anak-anak menyebabkan terjadinya gigantisme yaitu pertumbuhan raksasa sedangkan
pada orang dewasa menyebabkan penyakit basedow ditandai dengan mudah gugup,
denyut nadi bertambah, mata lebar, nadi dan nafas cepat serta tidak teratur.
4. Kelenjar Anak Gondok (Paratiroid)
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat dua kelenjar kecil
yaitu kelenjar anak gonndok (paratiroid). Kelenjar ini menghasilkan hormon
paratiroid yang berfungsi mengatur kandungan ion fosfat (PO4) dan ion kalsium
(Ca) dalam darah dan tulang. Kerja hormon ini dibantu oleh vitamin D. Kekurangan
hormon ini menyebabkan tetani yaitu gejala kejang pada tangan dan kaki,
gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Apabila kelenjar ini bekerja terlalu
berlebihan akan mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang dikeluarkan yang
menyebabkan tulang medah patah dan di dalam urin banyak mengandung kapur dan
fosfor.
5. Kelenjar Anak Ginjal (adrenal)
Kelenjar anak ginjal terletak kutub sebelah atas setiap
ginjal. Kelenjar ini menghasilkan hormon adrenalin yang berfungsi untuk
mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa).
6. Pankreas
Pada setiap pankreas terdapat kelompok sel yang dikenal
senbagai pulau Langerhans. Pulau Langerhans ini berfungsi sebagai endokrin yang
menghasilkan hormon insulin. Hormon insulin membantu mengubah gula menjadi glikogen
pada hati dan otot lurik. Kekurangan hormon ini mengakibatkan gula darah tidak
dapat diubah menjadi glikogen sehingga menyebabkan penyakit kencing manis
(diabetes mellitus)
7. Ovarium
Berbentuk biji terletak disebelah kanan dan kiri uterus.
Hormon yang dihasilkan oleh ovarium yaitu: Estrogen yang berfungsi untuk
merrangsang ciri kelamin sekunder pada wanita, Progesteron berfungsi untuk
memelihara kehamilan, perkembangan dan pertumbuhan kelenjar air susu.
8. Testis
Menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi untuk
mempengaruhi perkembangan ciri kelamin sekunder pada pria.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA ALAT INDERA
Astigmatisme yaitu kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan menjadi
kabur. Hal ini disebabkan penderita tidak mampu melihat garis horizontal dan
vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena
kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai
kacamata silindris.
Miopi (rabun jauh)
adalah kelainan pada mata yang ditandai mata tidak
dapat melihat benda yang jauh. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca
mata berlensaa cekung (negatif).
Presbiopi (rabun dekat dan jauh)
adalah kelainan yang ditandai dengan mata
tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal ini terjadi karena daya akomodasi mata
telah berkurang. Dapat diatasi dengan memakai lensa rangkap (cembung dan
cekung).
Rabun
Senja
adalah kelainan pada
mata dimana penderita tidak dapat melihat benda pada saat senja atau malam
hari. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan vitamin A.
Katarak
merupakan kelainan pada lensa mata. Lensaa mata menjadi kabur dan
keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat sampai retina. Katarak dapat
diatasi dengan tindakan operasi.
Sumber:
Purwanto, Budi dan Arinto nugroho. 2008. Eksplorasi Ilmu Alam 3.
Platinum :Solo
|
Langganan:
Postingan (Atom)