MISTERI lingkaran berpola (crop circle) tak cuma menghebohkan Sleman. Kemarin, pola serupa muncul di area persawahan Wanujoyo Kidul, Sri Martani, Piyungan, Bantul, Yogyakarta.Lokasi crop circle itu berjarak sekitar 5 km dari Berbah, Sleman. Sebagaimana di Sleman, tak seorang pun mengetahui bagaimana fenomena itu terbentuk. Dalam sekejap,areal persawahan itu segera dipenuhi warga. Harjono, warga yang pertama kali mengetahui hal tersebut,menuturkan dia tidak sengaja mendapati batang- batang padi roboh ketika merumput di sekitar lokasi penemuan.
Karena sedang gencar pemberitaan crop circle di Sleman, dia kemudian naik pohon untuk mendapatkan pemandangan dari atas. ”Ternyata batang padi roboh itu juga membentuk pola lingkaran,” katanya kemarin. Harjono mengatakan,peristiwa itu sebenarnya sudah diketahuinya lima hari lalu. Namun dia merasa tidak ada yang aneh sebelum muncul kehebohan tentang dugaan jejak unidentified flying object (UFO) di Sleman.
Di tempat ini, pola lingkaran unik ini berada di tiga petak sawah dengan garis tengah sekitar 20 meter. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) sudah menyatakan bahwa fenomena crop circle di Sleman merupakan buatan manusia. Kendati begitu masih muncul pandangan lain.Pakar geografi UGM Prof Sudibyakto mengatakan, crop circle itu terbentuk sebagai imbas dari pusaran angin. ”Menurut saya itu fenomena puting beliung yang bekas terjangannya bisa membentuk seperti pola melingkar,”terangnya. (suharjono)
Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) memastikan lingkaran berpola (crop circle) di area persawahan Desa Jogotirto,Kecamatan Berbah,Sleman, Yogyakarta,buatan manusia.
Tim Lapan yang melakukan penelitian di lokasi crop circle menemukan beberapa hal yang mengindikasikan bahwa fenomena yang sempat diyakini banyak orang berkaitan dengan unidentified flying object (UFO) itu sebagai karya manusia. Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Sri Kaloka Prabotosari menjelaskan, setelah meneliti tanaman padi yang roboh ditemukan bahwa pola yang terbentuk tidak simetris. ”Andaikan terjadi karena UFO, pola yang terbentuk pasti simetris,” ujar Sri Kaloka di areal persawahan Desa Jogotirto kemarin Selain itu, ditemukan sebuah lubang pancang sedalam 25 cm dengan lebar 4 cm di tengah-tengah crop circle tersebut.
Ini menandakan bahwa orang yang membuatnya menancapkan tongkat sebagai titik pusat.Temuan lain, terdapat batang padi yang tidak roboh karena di dekatnya ada patok cor SUTET setinggi 1 meter. ”Jika crop circle ini karena teknologi canggih tentunya tidak akan ada batang padi yang masih berdiri meskipun ada penghalangnya,”jelas Sri. Dia menambahkan, ketika menyibak batang-batang padi juga ditemukan ujung-ujung padi yang rebah, termasuk di galengan persawahan juga ditemukan adanya patahan ujung padi.Hal ini menunjukkan tempat itu sebagai jalan masuk menuju lokasi lingkaran berpola tersebut. ”Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, kami tegaskan bahwa crop circle ini buatan manusia,”tandasnya. Hal senada diungkapkan penelitiastronomi Lapan Nizam Ahmad.
Dia menjelaskan, crop circle di Sleman tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di luar negeri di mana dari hasil penelitian diketahui 80% merupakan karya manusia dan 20% masih misteri. ”Mengenai kemungkinan UFO masih perlu bukti ilmiah karena sampai sekarang keberadaannya masih misterius,” terangnya. Jika buatan manusia, pertanyaannya adalah siapa orang iseng yang membuat pola di tengah sawah itu? Blog studentmagz.com memberitakan crop circle tersebut sebagai karya enam mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). ”Kami yang membuat jejak UFO ini adalah anak-anak Sains MTK dan Pertanian,”tulis studentmagz. com dalam artikel Fakta di Balik Jejak UFO di Sleman. Disebutkan bahwa ide itu muncul dari mahasiswa angkatan 2008 yang sangat pandai di bidang matematika dan menyukai internet.
Pembuatan crop circleitu disebutnya sebagai aplikasi di bidang matematika terapan. Sayangnya, lanjut studentmagz,mahasiswa tersebut tidak memberi tahu alat yang digunakan untuk membuat pola tersebut. Benarkah demikian? Dekan Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) UGM Dr Chairil Anwar mengaku sedang menyelidiki kebenaran informasi tersebut.Sejauh ini, belum ada titik terang. Informasi baru sebatas sesuai dengan apa yang dilaporkan dalam situs studentmagz.Apalagi,perkuliahan juga dalam masa liburan. ”Mahasiswa masih libur, jadwal masuk nanti pada 14 Februari.Tapi kita sudah meminta dari prodi (program studi), jurusan, dan himpunan mahasiswa untuk melacak identitas sesuai dengan identitas yang kita dapatkan,”jelasnya kemarin.
Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini mengatakan, aparat kepolisian segera melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pelaku pembuatan pola aneh di tengah sawah itu.Penyelidikan juga diarahkan pada kemungkinan sanksi hukumkepadaparapembuat cropcircle. ”Kita cari tahu siapa yang membuat dan motifnya apa,”kata Irwan. Sebelumnya tim dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) juga sudah mengambil sampel tanah di lokasi crop cicle. Dari hasil sementara penelitian,di lokasi tidak terjadi anomali (perubahan) dan tidak ditemukan adanya gelombang radiasi. ”KamiambilsampeldanBapeten juga ambil sampel. Nanti masingmasing akan mengecek di laboratorium, hasilnya mungkin bisa nanti (kemarin) sore atau besok (hari ini),” terang Kabid Kesehatan dan Keselamatan Batan M Yasid seusai melakukan penelitian kemarin.
Dia menjelaskan,sampel tanah diambil dari tiga titik,yakni di bagian pusat crop cicle, lingkar dalam, dan lingkar luar. ”Hasil sementara, kami tidak temukan radioaktif beta dan alpa. Jadi,kawasan ini aman,” tambahnya. Ahli dari Bagian Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten, I Putu Elba, menegaskan bahwa hasil kosmik menunjukkan hal yang wajar. ”Semuanya normal dan murni tidak ditemukan radiasi. Hasil pemeriksaan kosmiknya ialah 0,1 micro SV, sedangkan kadar maksimal itu ialah 1 mili SV,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kasubid Pengelolaan Limbah Batan Gede Sutrisna.Setelah menyisir seluruh lokasi, tidak ditemukan zat-zat yang berbahaya.
Sumber: Studentmagz.com
GOOGLE TRANSLATE>>>>
ARSIP>>>>
-
▼
2011
(73)
-
▼
Januari
(22)
- PERMENDIKNAS NOMOR: 45, 46, DAN POS UN 2011
- PUTERI JUNJUNG BUIH
- BAWANG MERAH DAN BAWANG PUTIH
- KLENTENG ANCOL
- SI JAMPANG JAGO BETAWI
- SI JAMPANG JAGO BETAWI
- 27 WEBSITE UNTUK MENGEDIT FOTO ONLINE
- TUTORIAL POWER POINT 2007
- BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) TIK
- Permendiknas No. 28 Tahun 2010 – Penugasan Guru se...
- Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik
- Menjadi Kepala Sekolah yang Efektif
- Konsep Dasar Manajemen Keuangan Sekolah
- ANATES (CARA MENGANALISA HASIL TES PESERTA DIDIK)
- CARA MENCARI FILE YANG TERHAPUS SECARA TIDAK SENGAJA
- HASIL SELEKSI CPNS KAB. MAGELANG TAHUN 2010
- MEMOTIVASI PESERTA DIDIK
- POS MGMP / KKG
- NICOLAUS COPERNICUS ( MENGUNGKAP TEORI HELIOSENTRIS)
- GALILEO GALILEI (penemu teori heliosentris)
- Fenomena UFO Crop Circle di Bantul dan Sleman Yogy...
- Pembinaan Siswa Melalui Upacara Bendera
-
▼
Januari
(22)
Labels
- Artikel (26)
- Cerita Legenda (8)
- Informasi Pendidikan (89)
- Informasi Umum (12)
- Materi Pelajaran (9)
- RPP (1)
- Software (11)
- Tutorial (3)
Jumat, 28 Januari 2011
Fenomena UFO Crop Circle di Bantul dan Sleman Yogyakarta Palsu
di
21.34
Diposting oleh
SUDIATMOKO
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar