Jumat, 04 Februari 2011

SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH (CAKEP)

0 komentar

Cerita –cerita dikit tentang seleksi calon kepala sekolah…….dari yang pernah aku baca katanya…
Seleksi Calon Kepala Sekolah (Cakep) hendaknya dan seyogyanya harus melibatkan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dikatakan, untuk menjadi kepala sekolah, seseorang setidaknya harus memiliki lima kompetensi yakni profesionalitas, wawasan pendidikan, kepribadian, sosial dan kewirausahaan.

Satu hal yang tidak bisa ditinggalkan dalam seleksi adalah mental dan nama baik calon kepala sekolah. Pasalnya, mental kepala sekolah sangat mempengaruhi motivasi dan kinerja seluruh civitas sekolah.
Banyak contoh kepala sekolah yang cerdas dan berwawasan luas, tapi lemah dari sisi mental. Akibatnya muncul ketidakpercayaan dari bawahan. Kasus kepala sekolah didemo karena terlibat korupsi adalah salah satu contohnya, dan masih banyak lagi kasus yang lain.
Bagaimana mental calon kepala sekolah, mestinya sudah dapat diketahui sejak dini, ketika proses seleksi berjalan. Dengan demikian, perangkat penilaian calon kepala sekolah maupun mekanisme seleksi memegang peranan sangat penting.
Seleksi calon kepala sekolah yang tidak transparan misalnya, sangat rawan terhadap praktik-praktik suap maupun titipan. Praktik semacam ini jelas akan melahirkan kepala sekolah yang arogan dan korup.
Karenanya, proses seleksi kepala sekolah mestinya perlu dilakukan secara transparan dengan melibatkan berbagai stakeholder. Mulai dari unsur Dinas Pendidikan, perwakilan guru dan orangtua murid, komite sekolah, DPRD, tokoh masyarakat dan LSM yang peduli pendidikan.
Lantas, untuk menjamin calon kepala sekolah yang benar-benar kredibel, akuntabel, bersih dan jujur, mereka yang sudah lolos seleksi perlu diumumkan secara terbuka. Tujuannya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan kritik, masukan atau bahkan keberatan.
Masyarakat memang perlu diberi kesempatan menilai calon-calon kepala sekolah yang telah lolos seleksi. Ini penting, salah satunya untuk mengantisipasi, jangan sampai calon kepala sekolah yang lolos seleksi ternyata memiliki latar belakang kehidupan keluarga yang runyam dan bermasalah. Seorang psikolog pernah mengatakan, keberhasilan memimpin sebuah institusi ditentukan pula oleh keberhasilan seseorang dalam kehidupan keluarganya.
(sumber: HarianJoglo.com)

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

FANS BOX